Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Dorong Pertumbuhan Pelanggan Industri dan Bisnis Besar, PLN Sambung 625 MW

Dorong Pertumbuhan Pelanggan Industri dan Bisnis Besar, PLN Sambung 625 MW Kredit Foto: Antara/Agus Trimukti
Warta Ekonomi, Jakarta -

Bersama 31 pelanggan industri dan bisnis besar, Perusahaan Listrik Negara (PLN) menandatangani kontrak transaksi listrik dengan total daya mencapai 625 Megawatt (MW) di Bekasi, Rabu (13/9/2017). Hal tersebut sebagai komitmen untuk mendorong pertumbuhan industri dan bisnis dengan memberikan kemudahan pelayanan listrik bagi pelanggan atau calon pelanggan.

Dua kontrak berupa Head of Agreement yang ditandatangani oleh General Manager PLN Distribusi Jawa Barat, Iwan Purwana dengan Direktur Utama Gunung Steel Group, Endang Rasyid untuk penambahan daya 200 MW. Direktur PLN Regional Jawa Bagian Tengah, Amir Rosidin mengatakan bahwa Gunung Steel Group akan menambah lini produksi baru yang akan berproduksi di tahun 2019.

?Karena permintaan baja sangat tinggi terutama karena sekarang infrastruktur lagi dibangun maka mereka menambah lini produksi baru dengan teknologi terbaru. Oleh karena itu mereka ingin bertemu dengan PLN dan kita punya kesepakatan untuk mensuplai mereka sebesar 215 MW,? jelas Amir.

Dari 200 MW ini terdiri atas penambahan daya untuk PT Gunung Rajapaksi dari 100 MW ke 200 MW dan PT Gunung Garuda untuk penambahan daya dari 115 MW menjadi 215 MW. Hal ini menjadikan Gunung Steel Group sebagai pelanggan PLN terbesar se-Indonesia dengan total daya terpasang sebesar 415 MW atau setara dengan 1 unit pembangkit listrik tenaga uap skala menengah.

Selanjutnya, sebanyak 29 pelanggan lainnya menandatangani Surat Perjanjian Jual Beli Listrik (SPJBTL) dengan PLN Area Bekasi untuk transaksi listrik dengan total 425 MW. Pelanggan tersebut di antaranya PT Multi Strada Arah Sarana, PT Toyogiri, PT Mulia Keramik, dan PT Maxxis International.

?Di sini juga ada pelanggan-pelanggan baru, 29 pelanggan, totalnya 425 MW yang secara bertahap akan kita penuhi permintaan listriknya sampai 2019,? tutur Amir.

Amir menanbahkan, Program pembangunan pembangkit baru sebesar 35.000 MW perlu diserap dengan pembangunan industri dan bisnis baru di Indonesia. Sehingga pengusaha untuk tak perlu merisaukan perihal ketersdiaan pasokan listrik.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Rizka Kasila Ariyanthi

Advertisement

Bagikan Artikel: