Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Airlangga: Jaringan Eropa Penting Bagi Ekspor Sawit Indonesia

Airlangga: Jaringan Eropa Penting Bagi Ekspor Sawit Indonesia Kredit Foto: Boyke P. Siregar
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pemerintah melalui Kementerian Perindustrian memberikan apresiasi atas berdirinya pabrik olekimia? pertama di Indonesia, yakni Sinar Mas Cepsa yang berlokasi di Dumai, Kepulauan Riau.

Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengatakan kerja sama tersebut tidak hanya dilihat dari sisi bisnis, namun dapat sebagai pintu ekspor bagi sawit Indonesia ke negara Eropa. Sinar Mas Cepsa merupakan perusahaan patungan (joint venture) antara Sinar Mas Agribusiness and Food dengan Cepsa, perusahaan energi asal Spanyol.

?Jaringan-jaringan bersama Eropa ini sangat penting selain Palm oil Indonesia sering dikonotasikan dengan jelek. Tapi dengan kerja sama ini kita berharap akan membawa nama baik,? kata Airlangga saat meresmikan pabrik.

Airlangga menambahkan bahwa Industri sawit merupakan kekuatan bagi negara dan sangat penting bagi Indonesia. Selain salah satu ekspor utama Indonesia, industri sawit juga menyerap tenaga kerja mencapai 21 juta orang baik secara langsung maupun tidak langsung.

?Kontribusi kelapa sawit juga mencapai US$20 miliar,? ujarnya.

Sementara itu, Chairman Sinar Mas Agribusiness and Food, Franky O. Widjaja mengungkapkan usaha patungan ini diciptakan dengan visi untuk menjadi produsen alkohol lemak berbasis nabati serta turunannya yang terdepan dengan skala global dan dengan pasokan bahan baku yang berkelanjutan.

?Integrasi vertikal Sinar Mas Cepsa dan peluncuran pabrik di Dumai ini merupakan langkah penting yang kami lakukan untuk mecapai visi ini. Melalui usaha patungan ini kami dapat meningkatkan nilai tambah bagi produk turunan kelapa sawit dan terus menciptakan lapangan kerja di Indonesia,? kata Franky.

Pabrik yang dibangun selama dua tahun tersebut akan memproduksi alkohol lemak (fatty alcohol) dari minyak inti sawit berkelanjutan sebagai bahan utama pembuatan produk yang digunakan sehari-hari seperti bahan pembersih rumah tangga dan produk perawatan pribadi.

Deputy CEO Sinarmas Cepsa, Jos? Maria Solana menambahkan, ini adalah pertama kalinya Cepsa memproduksi bahan kimia yang tidak berasal dari minyak, tapi berbasis nabati, lokasi baru, bisnis baru, dan juga pasar yang baru.

Pabrik Dumai memiliki kapasitas produksi tahunan 160.000 metrik ton alkohol lemak per tahun. Penjualan alkohol lemak berbasis nabati kian diminati sebagai bahan baku untuk produk perawatan pribadi dan deterjen cair. Fokus utama penjualan dari pabrik Dumai adalah pasar-pasar di Asia.

Pabrik ini secara langsung memberikan lapangan pekerjaan bagi 300 tenaga kerja Indonesia. Pabrik Dumai sepenuhnya telah beroperasi secara mandiri. Pabrik ini mampu menghasilkan listrik sendiri, mengolah limbah dan mengelola logistiknya sendiri. Pabrik Dumai memiliki lokasi yang strategis, bersebelahan dengan kilang minyak Lubuk Gaung milik Sinar Mas Agribusiness and Food yang memasok minyak inti sawit untuk pabrik tersebut.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Rizka Kasila Ariyanthi

Advertisement

Bagikan Artikel: