Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Mengenal Reksa Dana Pasar Uang

Oleh: Stanley Christian, Senior Advisor AZ Consulting

Mengenal Reksa Dana Pasar Uang Kredit Foto: AZ Consulting
Warta Ekonomi, Jakarta -

Dalam beberapa artikel terakhir saya sudah banyak menyinggung reksa dana hingga mudahnya berinvestasi di reksa dana. Kali saya akan mencoba membedah satu per satu jenis reksa dana yang sudah pernah kita bahas. Untuk pertama, kita akan bahas reksa dana dengan tingkat risiko paling kecil dan berarti tingkat return yang paling kecil juga, namun memiliki potensi return di atas deposito.

Umumnya, banyak orang yang memilih untuk berinvestasi secara aman untuk menghindari kerugian yang berpengaruh pada keuangan pribadinya. Oleh karena itu, deposito cenderung banyak dijadikan pilihan untuk berinvestasi dan semakin menguatkan rasa aman karena dalam deposito, uang Anda benar-benar aman karena dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) apabila terjadi kebangkrutan bank.

Maka, artikel kali ini saya akan mencoba sedikit memberi perbandingan antara deposito dan reksa dana pasar uang.

Modal Hanya Rp100.000

Sudah sangat jelas, modal awal untuk berinvestasi di reksa dana jauh lebih terjangkau dibanding produk apapun. Inilah yang masih menjadi keunggulan utama dari produk investasi satu ini. Masyarakat kita masih beralasan setoran awal menjadi kendala, namun dengan adanya reksa dana hal itu sudah tidak berlaku lagi. Jadi, Anda bisa sedikit membandingkan dengan deposito di mana untuk membuka deposito, modalnya tidak bisa ratusan ribu rupiah, namun dengan nominal jutaan.

Tidak Ada Penalti

Dalam reksa dana, kapanpun menjual unit dan menarik uang, Anda tidak akan dikenakan denda atau penalti karena memang bisa dilakukan?kapan saja dan di mana saja sebab?semua sudah online. Anda tidak perlu repot antre ke bank untuk menjual atau menarik uang. Lain hal dengan deposito yang tentu memiliki keterikatan waktu sehingga tidak bisa mengambil uang seenaknya saja.

Ada jangka waktu yang memang sudah disepakati dari awal sehingga bila menarik lebih awal dari waktu yang sudah disepakati tersebut, Anda akan dikenakan penalti atau denda. Ditambah lagi Anda harus meluangkan waktu untuk mengurus ke bank.

Return Tidak Pasti

Deposito sudah jelas memberikan bunga sekian persen, tergantung berapa persen yang ditawarkan kepada Anda. Sehingga sudah sangat jelas akan mendapat return berapa, Anda sudah tahu dari awal karena memang sudah mengetahui persentase return-nya. Lain hal dengan reksa dana pasar uang yang memberikan nilai return yang berfluktuasi sehingga tidak bisa diprediksi berapa keuntungan yang akan Anda dapatkan.

Dengan fluktuasi nilai return ini, Anda bisa mendapatkan keuntungan yang besar atau malah bisa mengalami kerugian.

Risiko

Berkali-kali akan saya tekankan kepada bahwa yang namanya berinvestasi pasti ada risiko, baik dalam deposito atau reksa dana sekalipun. Maka Anda harus semakin mengenal diri sendiri khususnya profil risiko sehingga tahu harus memilih produk seperti apa. Gambaran risiko yang jelas dari deposito adalah return?yang masih kecil dan sulit untuk mengejar inflasi sehingga potensi mencapai tujuan keuangan jangka panjang, sangat kecil.

Begitu juga dengan reksa dana, penurunan nilai dari reksa dana menjadi salah satu risiko yang begitu jelas maka di sini Anda harus jeli dalam memilih manager investasi.

Berdasarkan beberapa ulasan di atas, reksa dana pasar uang memiliki beberapa keunggulan dibanding deposito, namun bukan berarti tidak memiliki risiko. Baik reksa dana atau deposito memiliki risiko sehingga Anda harus paham bagaimana memanajemen risiko tersebut. Khusus reksa dana, Anda juga harus memiliki MI yang juga andal sehingga bisa mengurangi risiko dari penurunan NAB. Sampai sini dulu artikel kali ini, semoga Anda semakin paham mengenai reksa dana pasar uang.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: