Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Wall Street Melesat Tinggi Didukung Data Ekonomi

Wall Street Melesat Tinggi Didukung Data Ekonomi Kredit Foto: Reuters/Lucas Jackson
Warta Ekonomi, New York -

Saham-saham di Wall Street berakhir lebih tinggi pada Jumat (Sabtu pagi WIB, 16/9/2017), karena para investor mempertimbangkan sejumlah data ekonomi.

Indeks Dow Jones Industrial Average berakhir naik 64,86 poin atau 0,29 persen menjadi 22.268,34 poin, mencatat rekor penutupan tertinggi.

Sementara itu, indeks S&P 500 bertambah 4,61 poin atau 0,18 persen menjadi ditutup pada 2.500,23 poin, juga rekor tertinggi, dan indeks komposit Nasdaq naik 19,38 poin atau 0,30 persen menjadi berakhir di 6.448,47 poin.

Disesuaikan dengan variasi musiman, hari libur dan perbedaan hari perdagangan bukan perubahan harga, perkiraan awal penjualan ritel dan jasa-jasa makanan AS untuk Agustus 2017 mencapai 474,8 miliar dolar AS, turun 0,2 persen dari bulan sebelumnya, dan 3,2 persen di atas Agustus 2016 , Departemen Perdagangan mengatakan Jumat (15/9/2017).

Data untuk Juli direvisi menunjukkan kenaikan penjualan 0,3 persen, bukan lonjakan 0,6 persen yang dilaporkan sebelumnya, menurut departemen tersebut.

Indeks Harga Konsumen untuk Semua Konsumen Perkotaan naik 0,4 persen pada Agustus disesuaikan secara musiman, Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan pada Kamis (14/9/2017).

Selama 12 bulan terakhir, harga konsumen naik 1,9 persen. Perubahan 12 bulan dalam indeks untuk semua item dikurangi makanan dan energi tetap di 1,7 persen untuk bulan keempat berturut-turut, menurut laporan tersebut.

Wall Street telah mengawasi data inflasi karena mereka mungkin mengindikasikan langkah Federal Reserve berikutnya.

Ekspektasi pasar untuk kenaikan suku bunga Fed pada Desember mencapai 50,9 persen, menurut alat FedWatch CME Group.

The Fed dijadwalkan akan mengumumkan keputusan terbarunya mengenai kebijakan moneter pada minggu depan. Sementara bank sentral diperkirakan tidak akan mengumumkan kenaikan suku bunga, diperkirakan dapat mulai melepaskan portofolio besarnya yang mencapai 4,5 triliun dolar AS. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Fajar Sulaiman

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: