Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Sulitnya Mendapatkan Pupuk Subsidi di Jember

Sulitnya Mendapatkan Pupuk Subsidi di Jember Kredit Foto: Rahmat Saepulloh
Warta Ekonomi, Jember -

Sejumlah petani di Kecamatan Puger, Kabupaten Jember, Jawa Timur kesulitan mendapatkan pupuk bersubsidi pada beberapa kios resmi pupuk di wilayah setempat.

"Kelangkaan pupuk sudah terjadi hampir satu bulan terakhir, padahal saat ini sebagian petani saatnya melakukan pemupukan lahan pertaniannya," kata Muhammad Tohir, petani di Desa Kasiyan Timur, Kecamatan Puger, Sabtu.

Menurutnya sebagian petani sering datang ke kios resmi untuk mencari pupuk bersubsidi jenis urea, phonska, dan ZA, namun tidak ditemukan pupuk tersebut yang menurut pedagang kios karena keterlambatan pengiriman.

"Berdasarkan informasi yang diterima petani, kelangkaan pupuk tersebut akibat keterlambatan pasokan dari distributor hingga produsen, sehingga berdampak pada ketersediaan pupuk bersubsidi di beberapa kios," tuturnya.

Para petani, lanjut dia lebih memilih menggunakan pupuk bersubsidi untuk menekan biaya produksi tanaman padi karena harganya lebih murah dibandingkan harga pupuk nonsubsidi.

"Harga pupuk bersubsidi berikisar Rp90 ribu hingga Rp115 ribu per sak atau beratnya 50 kilogram, sedangkan harga pupuk nonsubsidi sekitar Rp230 ribu rupiah per sak, sehingga kami menggunkan pupuk bersubsidi yang lebih murah," katanya.

Ia mengatakan petani terpaksa membeli pupuk nonsubsidi karena tidak ada pilihan lain untuk menyelamatkan tanaman yang sudah masuk masa pemupukan, sehingga biaya produksi yang dikeluarkan petani semakin tinggi.

Sementara Ketua Kelompok Tani Hendro Saputro mengatakan kelangkaan pupuk sangat meresahkan para petani karena pada musim kemarau saat ini petani juga kesulitan untuk mengairi lahan pertaniannya.

"Biaya produksi petani semakin tinggi karena kami menggunakan mesin penyedot air atau pompa untuk mengairi lahan pertanian pada musim kemarau, namun kini ditambah kelangkaan pupuk, sehingga terpaksa membeli pupuk nonsubsidi," tuturnya.

Ia berharap pemerintah segera mengatasi persoalan kelangkaan pupuk bersubsidi tersebut, sehingga produksi tanaman padi di Kabupaten Jember sesuai dengan target pemerintah untuk mendukung swasembada pangan.

Pada tahun 2017, Kabupaten Jember mendapat alokasi pupuk bersubsidi jenis urea sebanyak 79.620 ton, SP-36 sebanyak 4.995 ton, ZA sebanyak 39.133 ton, NPK sebanyak 29.484 ton dan Organik sebesar 14.588 ton. (ANT)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Gito Adiputro Wiratno

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: