Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Anwar Sanusi: Disiplin PNS di Penajam Masih Rendah

Anwar Sanusi: Disiplin PNS di Penajam Masih Rendah Kredit Foto: Antara/Galih Pradipta
Warta Ekonomi, Penajam -

Tingkat kedisiplinan para Aparatur Sipil Negara atau ASN di lingkungan Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, dinilai masih rendah sehingga menjadi sebuah perhatian serius DPRD setempat.

"Pengawasan internal SKPD (satuan kerja perangkat daerah) harus ditingkatkan karena terkesan masih ada pembiaran terhadap ASN yang tidak disiplin," tegas Sekretaris Komisi I DPRD Kabupaten Penajam Paser Utara Anwar Sanusi, ketika dihubungi di Penajam, Sabtu (17/9/2017).

Dirinya juga menyatakan, tingkat disiplin ASN di lingkungan Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara saat ini masih rendah, sehingga menjadi perhatian legislatif.

"Tingkat kedisiplinan ASN itu menjadi perhatian serius Komisi I DPRD, karena dapat mengganggu kinerja pemerintah kabupaten," ungkap Anwar Sanusi.

"Sejauh ini masih banyak ASN yang sering datang terlambat atau keluar kantor pada saat jam kerja masih berlangsung," jelas politisi Partai Gerindra tersebut.

Persoalan kedisiplinan ASN tersebut menurut Anwar Sanusi, masih menjadi pekerjaan rumah Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara yang belum terselesaikan hingga kini.

Sesuai Undang-Undang ASN yang baru menyebutkan, pengawasan disiplin di setiap SKPD menjadi tanggung jawab pejabat eselon secara berjenjang. Dengan demikian lanjut Anwar Sanusi, pejabat eselon di masing-masing SKPD harus lebih meningkatkan pengawasan terhadap ASN yang bertugas di SKPD bersangkutan.

"Peran pimpinan SKPD sangat berpengaruh terhadap tingkat disiplin pegawai di bawahnya," ujarnya.

Anwar Sanusi mengatakan, pelayanan bidang pendidikan dan kesehatan harus ditingkatkan karena menjadi bagian dari 11 program skala nasional.

"Kedisiplinan ASN sangat penting terhadap pelayanan, karena masyarakat yang jauh dari pusat pemerintahan membutuhkan biaya transportasi, sehingga perlu pelayanan yang prima dan cepat,"pungkasnya. (HYS/Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Hafit Yudi Suprobo

Advertisement

Bagikan Artikel: