Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

HUT ke-5, AirNav Janji Tingkatkan Kualitas Layanan

HUT ke-5, AirNav Janji Tingkatkan Kualitas Layanan Kredit Foto: Tri Yari Kurniawan
Warta Ekonomi, Makassar -
Manajemen AirNav Indonesia berkomitmen meningkatkan kualitas layanan dalam upaya memastikan keamanan dan keselamatan penerbangan. Komitmen tersebut seirama dengan tema Hari Ulang Tahun (HUT) AirNav ke-5 yang mengusung 'The Year of Service Quality'. Layanan kepada pengguna jasa, khususnya pihak maskapai penerbangan alias airlines akan ditingkatkan dengan membenahi sistem serta meningkatkan kualitas infrastruktur dan SDM.
"Memasuki usia ke-5, kehadiran AirNav harus bisa memberikan nilai lebih. Makanya, tahun ini kami canangkan service (layanan) terbaik kepada pengguna jasa, terutama pihak airlines maupun regulator selaku perwakilan dari pemerintah. Kami sudah siapkan beberapa konsep dalam upaya peningkatan pelayanan tersebut," kata Novy, di sela puncak peringatan HUT ke-5 AirNav Indonesia di Kantor Cabang Utama MATSC, Minggu, (17/9/2017).
Salah satu langkah peningkatan layanan berupa restrukturisasi ruang udara tahap III meliputi wilayah Papua. Dalam tiga tahun terakhir, restrukturisasi telah dilakukan meliputi wilayah Jawa dan Kalimantan. Tahun ini, AirNav berfokus pada Papua sesuai dengan program Presiden Joko Widodo alias Jokowi. Pemerintah pusat diketahui ingin membuka akses seluas-luasnya kepada Papua agar tidak lagi terisolir dan bisa berkembang secara signifikan.
"Kami mempunyai program peningkatan kualitas layanan di Papua. Itu sejalan dengan program Presiden Jokowi dan untuk itulah AirNav turun langsung. Misalnya untuk pembuatan prosedur, dimana sekarang ada sekitar 50 prosedur yang sedang dibuat," tutur Novy.
Restrukturisasi tahap III dari manajemen AirNav berupa membelah dua ruang udara di Papua bakal diujicobakan pada Oktober mendatang. Tujuan agar navigasi yang dilakukan lebih efektif dan efisien. Selama ini, kata Novy, penerbangan di Papua kerap menghabiskan waktu cukup lama. Itu semua terjadi karena masalah komunikasi imbas luasnya wilayah ruang udara Papua. Banyaknya radio pemancar disebutnya membuat pilot harus menunggu.?
"Tahun ini kami akan belah dua meliputi Papua dan Ambon. Kami sudah koordinasi dengan kantor pusat. Rencananya ujicoba frekuensi dilakukan Oktober. Bila itu berhasil tentunya keluhan pilot akan semakin berkurang," jelas Novy.
Upaya lain yang dilakukan AirNav untuk peningkatan kualitas layanan adalah percepatan upaya pengambilalihan ruang udara blok ABC milik Indonesia yang masih dikuasai Singapura dan Malaysia. Untuk itu, perusahaan pengatur lalu-lintas penerbangan ini terus berusaha membenahi infrastruktur maupun peralatan serta SDM. Di samping itu, prosedur untuk pengelolaannya juga tengah dimantapkan.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Tri Yari Kurniawan
Editor: Vicky Fadil

Advertisement

Bagikan Artikel: