Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

PM Kanada: Suu Kyi Harus Kecam Kekerasan Kepada Rohingya

PM Kanada: Suu Kyi Harus Kecam Kekerasan Kepada Rohingya Kredit Foto: Reuters/Mohammad Ponir Hossain
Warta Ekonomi, Jakarta -

Justin Trudeau selaku Perdana Menteri Kanada meminta Aung San Suu Kyi untuk "mengutuk secara luas" kekerasan di Rakhine, dirinya juga menambahkan bahwa dengan melakukan itu dirinya "dapat membantu membimbing orang-orang Myanmar untuk mengatasi perpecahan etnis yang dalam ini".

Berkirim surat ke Aung San Suu Kyi pada hari Senin, Trudeau mengatakan bahwa hal itu adalah "dengan sangat terkejut, kecewa dan cemas karena orang-orang Kanada Anda telah menyaksikan kesunyian terus-menerus Anda dalam menghadapi penindasan brutal terhadap orang-orang Muslim Rohingya di Myanmar".

Aung San Suu Kyi diberi kewarganegaraan Kanada pada 2007. Louis Charbonneau selaku Direktur Human Rights Watch PBB menyerukan "tindakan kuat PBB untuk memaksa dinas keamanan Myanmar mengakhiri kampanye pembersihan etnis mereka".

"Dengan begitu banyak pemimpin berpengaruh berkumpul di New York, langkah selanjutnya harus dilakukan dalam sebuah resolusi Majelis Umum PBB yang mengecam pelanggaran tersebut dan sebuah resolusi Dewan Keamanan untuk menjatuhkan sanksi yang ditargetkan dan embargo senjata kepada komandan yang memimpin kampanye brutal ini," ujarnya, sebagaimana dikutip dari Al Jazeera, Selasa (19/9/2017)

Namun, Myanmar awal bulan ini mengatakan bahwa pihaknya sedang bernegosiasi dengan China dan Rusia, kedua negara yang memegang veto permanen dan juga sebagai anggota Dewan Keamanan untuk memblokir upaya untuk mengecam negara tersebut atas kekerasan yang telah dilakukan sampai detik ini.

Aung San Suu Kyi pada awalnya diharapkan menghadiri Majelis Umum PBB minggu ini, namun ternyata membatalkan untuk datang dan hal tersebut membuat tekanan kepada Suu Kyi semakin menguat.
?

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Hafit Yudi Suprobo
Editor: Hafit Yudi Suprobo

Advertisement

Bagikan Artikel: