Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Anak Usaha PLN Tawarkan EBA Rp4 Triliun

Anak Usaha PLN Tawarkan EBA Rp4 Triliun Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Indonesia Power (IP) anak perusahaan dari PT PLN (Persero) (PLN) yang bergerak dalam bidang pembangkitan tenaga listrik melakukan sekuritisasi Efek Beragun Aset (EBA) dengan nama EBA Danareksa Indonesia Power PLN-Piutang Usaha (EBA DIPP1).

Pada tahap pertama ini, nilai EBA ditawarkan sebesar Rp4 trillun dengan aset dasar disekuritisasi adalah aset keuagan yang merupakan bagian dari piutang penjualan ketenagalistrlkan PLTU Suralaya 1- 4. Di mana, Penawaran umum EBA terbagi menjadi dua, yakni penwaran umum terbatas EBA KeIas A Rp3,688 trlliun dan penawaran terbatas EBA KeIas B Rp312 miliar.

Penerbltan EBA DIPP1 ini seiring dengan rencana strategis IP untuk melakukan sekuritisasi EBA sebanyak-banyaknya Rp10 triliun, dan akan dilakukan secara bertahap hingga akhir tahun 2018, sebagai salah satu sumber pendanaan mendukung program 35.000 MW. Penawaran telah berlangsung mulai 4 - 11 September 2017, di mana hasil bookbuilding EBA DIPP1 mendapat sambutan positif darl investor.

Keberhasilan ini tidak lepas dari dukungan PT PLN (Persero) selaku pemegang saham IP dan sinergi IP dengan berbagai pihak, yaitu Danareksa Investment Management sebagal Manajer Investasl, Bank BRI sebagai bank kustodian, Danareksa Sekurltas sebagai Lead Arranger dan Selling Agent, serta para Selling Agents lainnya (Banana Sekuritas, BNI Sekurltas, Mandiri Sekurltas, BCA Sekurltas) dan juga Para Profesi Penunjang untuk mengupayakan pendalaman lnvestasl melaIui penerbitan Instrumen pendanaan baru berbasis piutang di pasar modal.

Dukungan OJK, BEI, dan para Investor dari perusahaan perbankan BUMN maupun nasional, dana pensiun, asuransi, dan asset management juga menjadikan EBA DIPP1 sebagai salah satu produk investasi yang diminati.

Saat ini, IP mengeIola operasi dan pemeliharaan 14.826 MW pembangklt, terdiri dari 8 Unit Pembangkit, yaitu Surabaya, Semarang, Perak Grati, Saguling, Bali, Mrica, Priok dan Kamojang; 1 Unit Jasa Pemeliharaan, dan mengoperasikan 13 Pembangkit milik PLN. Untuk melakukan pengelolaan bisnis dan sistem pembangkitan, IP telah mengimplementasikan Sistem Manajemen Terintegrasi yang meliputi ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001, ISO 28000, SMK3, SM P, ISO 55001, ISO 50001, ISO 27001, ISO 26000, ISO 31000, dan Malcolm Baldrige Criteria dalam rangka mencapai keunggulan tata kelola serta didukung sistem pengendalian Internal lCoFR dan sistem IT ERP terpadu.

Dari sisi Investor, Investasi pada EBA akan memberikan return yang kompetltlf dengan cash flow tetap, menjadi alternatif Investasi pada Instrumen keuangan serta kebutuhan pengembalian pokok yang cepat terutama dengan struktur amortisasi pokok. Untuk negara, prestasi penerbltan sekuritisasi EBA DIPP1 ini merupakan bukti barometer penerimaan pasar modal Investor di Indonesia.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Rizka Kasila Ariyanthi

Advertisement

Bagikan Artikel: