Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Perkuat Digital Banking, Mandiri Klaim Habiskan Dana Rp1 Triliun untuk Pengembangan IT

Perkuat Digital Banking, Mandiri Klaim Habiskan Dana Rp1 Triliun untuk Pengembangan IT Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) mengaku telah menghabiskan dana sekitar Rp1 triliun untuk pengembangan sistem informasi teknologi (IT) dalam lima tahun belakangan. Dana tersebut diakui perseroan banyak dihabiskan untuk pembaruan teknologi informasi yang diimplementasikan guna mendukung sistem jaringan elektronik perseroan.

Senior Vice President Transaction Ritel Banking Sales Bank Mandiri, Thomas Wahyudi mengatakan langkah Bank Mandiri dalam mengembangkan jaringan perbankan elektronik ini sejalan dengan keinginan perseroan untuk terus mendukung pencapaian program Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT).

?Saat ini hampir 95% transaksi nasabah menggunakan jaringan elektronik, sedangkan sisanya dilakukan di kantor cabang,? katanya, di Jakarta, Rabu (20/9/2017).

Saat ini, lanjut Thomas, Bank Mandiri menjadi salah satu bank dengan jaringan elektronik (e-channel) yang paling banyak digunakan di Tanah Air. Berdasarkan data pada Januari - Agustus 2017, rerata jumlah transaksi harian e-channel Bank Mandiri mencapai 6 juta dengan nilai transaksi finansial sekitar Rp6,3 Triliun per hari

Dari seluruh e-channel, transaksi paling besar dibukukan di jaringan Mandiri ATM dengan rata-rata frekuensi transaksi harian sebesar 3,6 juta dengan rerata nilai transaksi finansial harian sebesar Rp3 triliun. Jaringan elektronik berikut yang menjadi favorit nasabah adalah jaringan Electronic Data Capture (EDC) dengan rata-rata frekuensi transaksi harian sebanyak 418 ribu transaksi dan rata-rata transaksi finansial sebesar Rp283 Miliar per hari.

Di samping Mandiri ATM dan EDC, jaringan elektronik perseroan juga dilengkapi oleh fitur SMS Banking, layanan Mandiri Online, Call Center 14000, serta produk alat pembayaran elektronik yang terdiri dari Mandiri kartu kredit, kartu debit, kartu prabayar E-money, dan uang elektronik berbasis server Mandiri e-cash.

Tingginya pemanfaatan jaringan elektronik tersebut, berdampak pada efisiensi dan penurunan biaya operasional yang terlihat pada penurunan rasio biaya terhadap pendapatan (Cost to Income Ratio/CIR) menjadi 43,8% pada Juni 2017 dari 46% pada Juni 2016 dan diharapkan terus menurun menjadi di bawah 43% pada akhir tahun ini.

?Dalam mengembangkan jaringan elektronik perseroan, kami akan terus mengedepankan prinsip kenyamanan dan kemudahan nasabah dalam bertransaksi dengan tetap menjaga keamanan transaksi yang dilakukan,? tutup Thomas.

Baca Juga: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Gito Adiputro Wiratno
Editor: Rizka Kasila Ariyanthi

Advertisement

Bagikan Artikel: