Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Korea Utara Uji Coba Bom Hidrogen di Samudera Pasifik Dalam Skala Besar?

Korea Utara Uji Coba Bom Hidrogen di Samudera Pasifik Dalam Skala Besar? Kredit Foto: Reuters/Issei Kato
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pyongyang lakukan uji coba nuklir keenam dan terbesar pada 3 September dan telah meluncurkan puluhan rudal tahun ini karena mempercepat sebuah program yang bertujuan memungkinkannya untuk menargetkan Amerika Serikat dengan rudal berujung nuklir.

Kim mengatakan bahwa Trump akan menghadapi "hasil di luar dugaannya" tanpa memberikan keterangan lebih lanjut terkait tindakan apa yang akan dilakukan Korea Utara berikutnya.

"Saya pasti akan menjinakkan pemimpin AS yang pikun dan juga gila itu dengan api," ujar Kim dalam pernyataan langsung yang notabene langka dilakukannya dan dibawakan oleh kantor berita KCNA, merujuk pada Trump, sebagaimana dikutip dari Reuters, Jumat (22/9/2017).

Ri Yong Ho selaku Menteri Luar Negeri Korea Utara ditanyai apa yang mungkin dilakukan Kim dan mengatakan bahwa Pyongyang dapat mempertimbangkan uji coba bom hidrogen di Samudera Pasifik dalam skala yang belum pernah terjadi sebelumnya, kantor berita Korea Selatan Yonhap melaporkan.

Ri, yang sedang berbicara dengan wartawan di New York, dan mengatakan bahwa dirinya tidak tahu pikiran pasti Kim, menurut laporan tersebut.

Retorika yang meningkat itu terjadi bahkan saat Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres meminta para negarawan tersebut untuk menghindari "mengigau" yang menuntun ke dalam sebuah peperangan.

Korea Selatan, Rusia dan China semua mendesak agar suasana yang memanas itu menjadi tenang.

Namun, pernyataan saling serangan tersebut mulai membuat khawatir beberapa orang di lingkup masyarakat internasional. Menteri Olahraga Prancis Laura Flessel mengatakan bahwa tim Prancis tidak akan melakukan perjalanan ke Olimpiade Musim Dingin 2018 di Korea Selatan jika keamanannya tidak dapat dijamin.

Olimpiade Musim Dingin 2018 akan dipentaskan di Pyeongchang, hanya 80 km (50 mil) dari zona demiliterisasi antara Korea Utara dan Selatan, yang merupakan perbatasan yang terdapat persenjataan paling berat di dunia.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Hafit Yudi Suprobo
Editor: Hafit Yudi Suprobo

Advertisement

Bagikan Artikel: