Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Wall Street Naik Meski Ketegangan Geopolitik Meningkat

Wall Street Naik Meski Ketegangan Geopolitik Meningkat Kredit Foto: Reuters/Brendan McDermid
Warta Ekonomi, New York -

Wall Street menguat dengan S&P 500 ditutup sedikit lebih tinggi pada Jumat (Sabtu pagi WIB, 23/9/2017), meskipun Apple menjadi hambatan, karena para investor mengabaikan kekhawatiran tentang Korea Utara dan kekhawatiran tentang proposal undang-undang kesehatan terbaru Washington mereda.

Para investor di pasar yang lebih luas juga didorong oleh lompatan dalam indeks saham-saham berkapitalisasi kecil Russell 2000, yang diakhiri dengan rekor penutupan tertinggi.

Setelah hari bergejolak, sektor perawatan kesehatan S&P berakhir 0,1 persen lebih tinggi, karena saham-saham asuransi kembali menguat setelah Senator Republik John McCain mengatakan bahwa dia menentang upaya rekan-rekan Republiken untuk menggantikan UU Kesehatan Presiden Barack Obama.

Sektor teknologi S&P berhasil memperoleh keuntungan kecil karena para investor memiliki selera risiko lebih besar, sekalipun terjadi penurunan satu persen pada saham Apple karena reaksi yang diredam terhadap peluncuran produk iPhone terbaru.

"Penghapusan UU Kesehatan yang menggantung, fakta dampak Korea Utara terhadap pasar semakin berkurang dan pergerakan Russell 2000 telah membuat semua investor berpikir cerdas bahwa pasar terus berputar lebih tinggi," kata Michael Antonelli, direktur pelaksana perdagangan penjualan institusional di Robert W. Baird di Milwaukee.

Indeks Dow Jones Industrial Average turun 9,64 poin atau 0,04 persen menjadi ditutup pada 22.349,59 poin, indeks S&P 500 naik 1,62 poin atau 0,06 persen menjadi berakhir di 2.502,22 poin, dan indeks komposit Nasdaq ditutup bertambah 4,23 poin atau 0,07 persen menjadi 6.426,92 poin.

Beberapa investor beralih ke aset-aset "safe haven" seperti emas, setelah Korea Utara mengatakan mungkin akan menguji bom hidrogen di atas Samudera Pasifik sebagai tanggapan terhadap ancaman Presiden AS Donald Trump yang akan menghancurkan negara itu jika menyerang AS atau sekutunya.

Tetapi yang lainnya merasa bahwa pasar akan bertahan dengan perseteruan yang sedang berlangsung antara negara-negara tersebut, yang telah meningkat dalam beberapa bulan terakhir.

Lima dari 11 sektor utama S&P berakhir lebih rendah dan utilitas memimpin penurunan dengan kerugian 0,7 persen.

Setelah turun sebanyak 0,5 persen, sektor kesehatan berakhir 0,08 persen lebih tinggi.

Sebelumnya, kekhawatiran tentang RUU kesehatan Graham-Cassidy telah mendatangkan malapetaka pada saham-saham perusahaan asuransi, dengan UnitedHealth ditutup turun 1,1 persen setelah jatuh sebanyak 3,6 persen di awal perdagangan.

Indeks layanan telekomunikasi kecil, dengan hanya empat saham, mencatat persentase kenaikan terbesar dengan 1,4 persen karena spekulasi konsolidasi, sementara indeks energi naik 0,5 persen karena harga minyak berjangka lebih tinggi.

T-Mobile menguat satu persen setelah Reuters melaporkan bahwa operator jaringan ponsel itu sudah dekat untuk menyetujui persyaratan sementara pada kesepakatan untuk bergabung dengan Sprint, yang saham melonjak 6,1 persen.

Laporan tersebut juga mendorong saingannya yang lebih besar, Verizon Communications dan AT&T Inc, yang bisa diuntungkan dari berkurangnya satu pesaing.

Sekitar 5,26 miliar saham berpindah tangan di bursa AS dibandingkan dengan rata-rata 6,03 miliar selama 20 sesi terakhir. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Fajar Sulaiman

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: