Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Januari-Agustus 2017, Neraca Perdagangan Sulsel Defisit US$25,5 Juta

Januari-Agustus 2017, Neraca Perdagangan Sulsel Defisit US$25,5 Juta Kredit Foto: Tri Yari Kurniawan
Warta Ekonomi, Makassar -

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan di Sulawesi Selatan?periode Januari-Agustus 2017 masih mengalami defisit. Pemicunya yakni merosotnya aktivitas ekspor yang dibarengi lonjakan aktivitas impor. Defisit neraca perdagangan Sulsel hingga bulan kedelapan pada tahun ini mencapai US$25,57 juta.

"Nilai ekspor Sulsel turun 5,57 persen dari US$700,74 juta menjadi US$661,72 juta periode Januari-Agustus tahun ini. Sebaliknya, nilai impor Sulsel malah naik signifikan mencapai 47,1 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu. Kenaikannya dari US$467,23 juta menjadi US$687,29 juta," kata Kepala BPS Sulsel Nursam Salam di Makassar, belum lama ini.

Lonjakan signifikan pada aktivitas impor terjadi pada tiga komoditas yakni gula dan kembang, mesin/peralatan listrik dan bahan bakar bineral. Pertumbuhan tertinggi terjadi aktivitas impor gula dan kembang yang melonjak hingga 6.681 persen dari US$0,83 juta menjadi US$56,2 juta. Sedangkan, nilai impor terbesar dicatatkan bahan bakar mineral sebesar US$139,86 juta.

Menurut Nursam, selain bahan bakar mineral, komoditas lain yang berkontribusi cukup besar dalam lonjakan impor Sulsel yaitu mesin-mesin/pesawat mekanik (US$113,1 juta) dan gandum-ganduman (US$96,36 juta). Beragam komoditas impor itu kebanyakan didatangkan dari Tiongkok (US$209,22 juta). Disusul oleh Singapura (US$138,17 juta) dan Thailand (US$63,96 juta).

Berbanding terbalik dengan impor, aktivitas ekspor Sulsel tampak lesu lantaran penurunan permintaan sejumlah komoditas unggulan Sulsel di antaranya yakni kakao/coklat yang menurun dari US$97,48 juta menjadi US$47,09 atau setara 51,7 persen.

Penurunan permintaan ekspor juga terjadi pada komoditas lain, seperti buah-buahan; kopi, teh dan rempah-rempah serta ikan dan udang.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Tri Yari Kurniawan
Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: