Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Google Latih Pelaku UKM Sulses Jualan Dengan Sistem Digital

Google Latih Pelaku UKM Sulses Jualan Dengan Sistem Digital Kredit Foto: Ning Rahayu
Warta Ekonomi, Makassar -

Melalui program Gerakan Pelatihan Usaha Rakyat (Gapura) miliknya, Google melatih pelaku Usaha Kecil Menengah (UKM) berjualan dengan sistem digital sebagai bentuk perkembangan usaha di era teknoligi digital saat ini.

"Google berkomitmen membantu UKM untuk membawa usaha mereka ke ranah digital dan membantu Indonesia menjadi negara dengan ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara," ungkap Managing Director Google Indonesia, Tony Keusgen, di Makassar, Minggu (24/9/2017).

Menurutnya, program pelatihan ini diinisiasi oleh Google dan telah dilaksanakan di sembilan kota lainnya di Indonesia dan kini telah hadir di kota Makassar pada 26 Agustus 2017.

Pelatihan Gapura Digital tersebut mengandeng Arena Co-working Space yang lokasinya berada di Zentra Bazaar atau eks Pasar Segar Ruko Mirah, A 17 jalan Pengayoman Makassar sebagai tempat pelaksanaan pelatihan yang berkahir oktober nanti.

Program ini diharapkan mampu mengasah kemampuan pelaku UKM kota Makassar dalam mengembangkan bisnisnya melalui dunia digital yang saat ini terus berkembang seiring perkembangan zaman.

Rangkaian pelatihan pada program Gapura Digital ini diberikan secara gratis bagi siapa pun dengan mendaftar di g.co/gapuradigital. Melalui pelatihan ini, peserta akan mempelajari beragam cara untuk memanfaatkan internet dalam memasarkan bisnis mereka.

Materi-materi yang diberikan kepada pelaku UKM seperti, metode pemanfaatan dunia digital dalam membantu usaha anda, tips mengoptimalkan penggunaan website, tips terkait SEO dan SEM serta petunjuk untuk menggunakan produk-produk dari Google.

Sementara Project Manager Gapura Makassar, Kasman Suherman mengatakan pihaknya telah melaksanakan pelatihan secara berkelanjutan kepada pelaku UKM yang mengikuti pelatihan. Rata-rata mengatakan puas atas penerimaan materi dan selanjutny secara mandiri membuka usahanya dengan cara digital.

"Bagi peserta yang mengikuti pelatihan diajarkan membuat akun, selain itu kelas dibuka gratis dilaksanakan Sabtu-Minggu hingga Oktober nanti. Seluruh peserta juga disarankan membuat akun sendiri di Google.bisnisku untuk mengembangkan bisnisnya secara digital," beber dia.

Para pelaku UKM yang mengikuti pelatihan bukan hanya datang dari Makassar, tapi beberapa kabupaten kota lainnya di Sulsel maupun Sulawesi Barat.

Sedangkan fasilitator Gapura Digital, Novita Kumalasari menjelaskan tugasnya untuk memberikan masukan serta mengenalkan para pelaku UKM kenapa harus beralih ke digital dan tidak konvesional, sebab sudah menjadi tuntutan zaman.

"Berjualan Online dibanding Offline jauh lebih baik, sebab di masa ini semua serba digital sehingga perlu dorongan UKM diberikan pelatihan agar bisa bersaing bukan hanya lokal tapi internasional. Rata-rata pelaku UKM awalnya tidak tahu cara ini, tetapi setelah pelatihan pikiran mereka terbuka," ungkapnya.

Untuk pelaku UKM bukan hanya home industri, tapi dari hasil pertanian dan perkebunan, kuliner, elektronik dan banyak lainnya bisa berkembang dengan memasarkan bisnisnya melalui digital.

Selain itu Google telah menyiapkan aplikasi google.bisnisku yang dapat di unduh pada playstore pada ponsel pintar masing-masing guna mengembangkan bisnisnya sendiri.

Salah seorang pelaku UKM asal Makassar, Syamsinar, menyatakan sangat terbantu dalam mengikuti pelatihan tersebut. Selama ini bisnis Brownis Rumput Laut yang dijalankannya hanya seputar orang-orang yang dikenali bahkan memasarkan hanya melalui jejaring media sosial.

"Saya akui Gaptek awalnya, tapi setelah mengikuti pelatihan pikiran saya terbuka. Selama ini bisnis yang dipasarkan hanya 367 bungkus yang laku sebulan. Mudah-mudahan kedepan omzetnya bisa lebih besar. Saya sangat terbantu dengan pelatihan ini," pungkasnya. (HYS/Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Hafit Yudi Suprobo

Advertisement

Bagikan Artikel: