Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Fakta Tentang Perempuan dan UMKM di Indonesia

Fakta Tentang Perempuan dan UMKM di Indonesia Kredit Foto: Ning Rahayu
Warta Ekonomi, Jakarta -

Data dari BPS menunjukkan bahwa tingkat partisipasi angkatan kerja perempuan lebih kecil daripada laki-laki. Pada tahun 2014, TPAK perempuan sebesar 50,22% dibandingkan laki-laki sebesar 83,05%.

Dari total penduduk perempuan yang bekerja, terdapat 28,85% pekerja perempuan yang tidak dibayar, termasuk di dalamnya pekerja keluarga yang tidak mendapat imbalan jasa. Data tersebut disampaikan Deputi Bidang Kesetaraan Gender Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak di acara Google Konferensi Womenwil di Jakarta, beberapa waktu lalu.

Kemudian 43% dari pemilik usaha kecil dan menengah adalah Perempuan. Namun lebih terkonsentrasi di usaha kecil, yang menyumbangkan Produk Domestik Bruto (GDP) sebesar 56,5 % dan sektor ini di dominasi pula dengan penyerapan tenaga kerja untuk sektor usaha sebesar 66,7%, bila kita telusuri lebih lanjut, 70% pelakunya merupakan perempuan (BPS;2014).

Dalam data tersebut juga menunjukkan bahwa meskipun perempuan di Indonesia sudah terkoneksi teknologi informasi dengan baik, tetapi tidak menggunakan potensi internet secara maksimal, 47% perempuan tidak menggunakan teknologi untuk bisnisnya dalam arti penggunaan terbatas. Sementara 32% perempuan tidak tahu bagaimana menemukan apa yang mereka inginkan di internet dengan kata lain pengetahuan yang terbatas (IFC & USAid Report 2016).

Ketika perempuan ingin mengakses teknologi informasi, mereka masih meminta pertolongan kepada keluarga atau anggota masyarakat yang lainnya untuk menggunakan internet. Kendala yang dihadapi perempuan adalah tidak tahu cara menggunakan komputer, akses ke internet, signal yang tidak baik dan kekhawatiran adanya biaya mahal serta menghabiskan waktu untuk mengakses internet. (Sumber: kajian Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak).

Secara umum, perempuan pelaku UKM mengharapkan adanya pelatihan komputer dan internet, terutama cara pembuatan website dan pemasaran produk melalui internet. Pelatihan diharapkan dapat dilakukan secara berulang, lama waktunya 2-3 jam setelah makan siang atau sore, dan tempatnya tidak terlalu jauh dengan lokasi mereka tinggal seperti di Balai RW atau sanggar. (Sumber: kajian Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak).

Melihat perkembangan ekonomi ke depan, dengan pertumbuhan angkatan kerja 2-2,5 juta per tahun maka diperlukan penyerapan tenaga kerja yang cukup besar dengan pertumbuhan ekonomi sebesar 10% per tahun. (Sumber: Sambutan Deputi Bidang Kesetaraan Gender Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI pada acara Konferensi Womenwill Jakarta, (17/5/2017).

Tenaga Kerja Indonesia ke luar negeri, yang sebagian besar (70%) adalah tenaga kerja perempuan. (Sumber: Sambutan Deputi Bidang Kesetaraan Gender Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI pada acara Konferensi Womenwill Jakarta, (17/5/2017).

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ning Rahayu
Editor: Rizka Kasila Ariyanthi

Advertisement

Bagikan Artikel: