Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Masuk Bursa, Perusahaan Tambang ini Patok Harga Rp120 Hingga Rp170 per Saham

Masuk Bursa, Perusahaan Tambang ini Patok Harga Rp120 Hingga Rp170 per Saham Kredit Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Kapuas Prima Coal Tbk (KPC) yang merupakan perusahaan tambang timbal (Pb), Seng (Zn), dan bijih besi (Fe) ini berkeinginan untuk masuk ke pasar modal melalui penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO). dalam aksi tersebut, rencananya perusahaan akan melepas sebanyak 550.000.000 lembar saham atau 20,79 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh.

Direktur Utama PT Kapuas Prima Coal Tbk, Harjanto Widjaja mengatakan jika pihaknya akan menawarkan harga saham dikisaran Rp120 hingga Rp170 perlembar saham. Artinya, perseroan mengincar dana sebesar Rp60 miliar hingga Rp85 miliar.

Namun, skema IPO KPC ini perusahan akan menukar sebagian saham untuk menjadi MCB (mandatory convertible bond) senilai Rp70 miliar dan 500.000.000 saham dilepas ke publik.

?IPO ini merupakan komitmen kami sebagai upaya akselerasi pertumbuhan usaha yang berkesinambungan,? katanya, di Jakarta, Selasa (26/9/2017).

Dana segar yang dikantongi perusahaan dari IPO akan dialokasikan sebesar 80 persen untuk biaya eksplorasi dan pembangunan infrastruktur. Sisanya, sebesar 20 persen lagi akan digunakan perusahaan untuk memenuhi kebutuhan modal kerja.

Untuk merealisasikan keinginan tersebut, perusahaan pun menunjuk PT Erdikha Elit Sekuritas selaku penjamin pelaksana emisi atau underwriter. Adapun jadwal penawaran awal mulai tanggal 26-28 September 2017 dan diharapkan tercatat di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 16 Oktober 2017, jika regulator pasar modal memberi penyataan efektif.

Untuk diketahui, perseroan memiliki ijin usaha pertambangan (IUP) di desa Bintang Mengalih, Belantikan Raya, Kabupaten Lamandau Kalimantan Tengah. Selain itu, perseroan juga memiliki 30 persen saham di PT Kapuas Prima Citra.

Anak usaha itu memiliki pengolahan dan pemurnian timbal dengan kapasitas pabrik 40.000 konsentrat timbal serta menghasilkan 20.000 ton timbal bullion pertahun. Hingga 30 April 2017, perusahaan tambang mineral ini mencatatkan laba bersih Rp3 miliar dan penjualan Rp107 miliar.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Rizka Kasila Ariyanthi

Advertisement

Bagikan Artikel: