Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kepala Bapennas: Pemerintah Fokus Garap Transportasi Publik

Kepala Bapennas: Pemerintah Fokus Garap Transportasi Publik Kredit Foto: Rahmat Saepulloh
Warta Ekonomi, Bandung -

Pembangunan infrastruktur trasnportasi dinilai penting. Pasalnya, pada tahun 2045 penduduk Jakarta dan Bandung diperkirakan akan mencapai 76 juta orang sehingga harus ada kemudahan konektivitas. Untuk itu, pemerintah akan fokus mengarap transportasi publik.?

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Bambang Brodjonegoro mengatakan persoalan kemacetan?hanya bisa diselesaikan dengan transportasi publik bukan dengan menambah jalan maupun tol.

"Dengan pembangunan transportasi publik yang bagus. Saya pikir kuncinya kita fokus kepada infrastruktur perkotaan," katanya kepada wartawan di Bandung, Jumat (29/9/2017).

Transportasi publik kata Bambang akan menjadi ciri khas kota besar di Indonesia. Jadi sangat keliru jika walikota membangun jalan layang atau jalan baru.

"Artinya jalan layang itu nomor dua tapi yang paling utama adalah pembangunan trasportasi publik," tuturnya.

Kepala Bappenas menyebutkan Pemerintah mendukung pembangunan LRT di Bandung, meskipun dinilai sangat telat ide pembuatannya karena kota kembang selama ini tidak memiliki transportasi masal yang baku.?

"Untuk kota seperti Bandung, angkot sudah tidak bisa menyelesaikan permasalahan transoirtasi. Makanya harus membuat jalur kereta salah satunya LRT,"? tambahnya.

Selain itu, di sektor transportasi perlu adanya reaktivasi jalur kereta api. Untuk rel dalam kota, lanjut Bambang sudah dimanfaatkan sedangkan untuk jalur kereta api antar kota tergantung kebutuhannya.

"Kalau masih bisa digunakan masih aktif untuk kereta api seoerti jalur Jakarta-Sukabumi,"

Ditanya soal kereta cepat, Bambang mengaku belum mengetahui secara detail informasi tersebut. Pasalnya, proyek itu sudah masuk kedalam ranah Kememteriam BUMN karena perusahaan yang terlibat merupakan join ventur dari China dengan bebepapa BUMN.

"Jadi terus terang saya belum begiu faham. Yang saya tahu terakhir adalah masalah statusntanah di Walini yang harusndioastikan apakah itu dibuat untuk level yang tingkat kepadatannya tinggi,"tuturnya.?

Selain itu,? yang masih menjadi permasalhan adalah status tanah di Halim karena status awalnya di sana.
Ke depanya akan dibangun proyek LRT rute Bekasi ke Jakarta yang harus disesuaikan dengan kereta cepat agar moda transpirtasi di tanah air berjalan dengan baik. Termasuk pembangunan LRT di Kota Bandung yang diharapkan rutenya sampai Tegal luar.

"Jadi itu yang saya tahu selebihnya saya masih mendalami informasi itu," pungkasnya.?

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Vicky Fadil

Advertisement

Bagikan Artikel: