Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Budidaya Ikan Kerapu Mulai Menggeliat

Budidaya Ikan Kerapu Mulai Menggeliat Kredit Foto: Antara/Irwansyah Putra
Warta Ekonomi, Situbondo -

Kepala Dinas Perikanan Pemerintah Kabupaten Situbondo Eko Prayudi mengatakan budi daya ikan kerapu menggunakan keramba jaring apung kembali menggeliat seiring harga kerapu mulai naik dibanding sejak beberapa bulan terakhir.

"Sejak sepekan terakhir harga kerapu naik menjadi Rp110.000 hingga Rp120.000 per kilogram dari sebelumnya hanya Rp85.000 hingga Rp90.000 per kilogram," katanya di Situbondo, Jawa Timur, Minggu.

Kenaikan harga kerapu, lanjut dia, setelah Pemerintah Pusat menyiasati dengan menyediakan kapal "kolekting" atau kapal yang berfungsi sebagai kapal pengangkut ikan kerapu milik pembudi daya dan selanjutnya di isi ke kapal Hong Kong yang bersandar di satu titik di wilayah Indonesia.

Rencananya pembudi daya kerapu yang menggunakan keramba jaring apung di Situbondo itu, katanya, akan mulai panen dan menjual kembali ke Hong Kong pada pekan ini dengan harga yang sesuai dengan harapan para pembudidaya kerapu.

"Hari Senin (2/10) besok ada beberapa pembudidaya kerapu yang sudah mulai panen, dan diperkirakan kerapu yang di panen ada sekitar 10 ton. Dan kapal 'kolekting' saat ini sudah bersandar di pelabuhan apung Situbondo dan selanjutnya kapal tersebut akan menyuplai ke kapal Hong Kong yang saat ini bersandar di Kendari, Sulawesi Tenggara," ucapnya.

Eko menambahkan, para pembudidaya kerapu di Situbondo tampak mulai bersemangat lagi membudidayakan kerapu, terlihat dari pemesanan atau membeli bibit untuk budi daya ikan kerapu tersebut.

"Selama ini memang pembudidaya kerapu mengeluh anjloknya harga kerapu karena kapal Hong Kong yang selama ini menjadi pembeli kerapu milik pembudidaya dibatasi masuk perairan laut Indonesia. Tetapi pemerintah saat ini telah menyiasatinya dengan menggunakan kapal 'kolekting' mengangkut ikan kerapu di Situbondo ke kapal Hong Kong," paparnya. (ANT)

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Gito Adiputro Wiratno

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: