Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Sinergi BUMN, Perumnas-KAI Hadirkan Rusun Berbasis TOD di Selatan Jakarta

Sinergi BUMN, Perumnas-KAI Hadirkan Rusun Berbasis TOD di Selatan Jakarta Kredit Foto: Bambang Ismoyo
Warta Ekonomi, Jakarta -

Perum Perumnas dan PT Kereta Api Indonesia (KAI) pada Senin (2/10/2017) meresmikan pembangunan rumah susun dengan konsep Transit Oriented Development (TOD) di Stasiun Pondok Cina, Depok. Hal ini dilakukan untuk percepatan pembangunan program satu juta rumah dan juga mengurangi angka backlog perumahan.

Perumnas dan PT KAI akan mengoptimalisasi pemanfaatan Iahan strategis KAI untuk pengembangan kawasan yang terintegrasi dan inklusif berbasis TOD, terutama untuk ruang-ruang vertikal yang belum dimanfaatkan.

Acara Grounbreaking TOD ini dihadiri langsung oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno, Menteri Pengerjaan Umun dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimulyono, Dirut PT KAI Edi Sukmoro, Dirut Perumnas Bambang Triwibowo, dan Dirut Bank Tabungan Negara Maryono.

Bambang Triwibowo mengatakan, proyek TOD Depok ini merupakan Proyek TOD kedua setelah TOD Stasiun Tanjung Barat. Menurutnya, bila melihat animo yang Iuar biasa pada TOD Tanjung Barat, pihaknya langsung mensegerakan terealisasikannya TOD Depok ini.

"Selain untuk memberikan kemudahan kepada masyarakat guna mendapatkan hunian yang terintegrasi dengan moda transportasi massal, kami juga mengusung terciptanya berkurangnya polusi di Jabodetabek," ujarnya di Stasiun Pondok Cina (2/10/2017).

Sinergi antar BUMN sebagai bentuk komitmen nyata pemerintah dalam menyediakan hunian Iayak dengan harga terjangkau, khususnya masyarakat menengah bawah (MBR) dan masyarakat umum lainnya sebagai alternatif hunian yang Iebih efisien.

Dari pembangunan empat tower di TOD Depok akan menampung 3.693 unit hunian dengan lahan seluas 27.706 m2 dan nilai investasi Rp1,45 triliun. Sekitar 30 persen dari jumlah hunian memang diperuntukkan untuk masyarakat berpenghasilan rendah.

Lebih lanjut, dia menjelaskan proyek TOD Depok ini memiliki komposisi hunian rusunami dan anami dengan tipe hunian studio hingga tipe hunian dengan 3 kamar tidur. Khusus untuk rusunami, tipe hunian paling minimal adalah dengan luas tipe kurang lebih 32 m2 (1 kamar tidur).

Sebagai nilai tambah proyek hunian selain terintegrasi dengan transportasi massal, TOD Depok ini juga memiliki konektivitas dengan pusat pendidikan, bisnis, perbankan, pusat pemerintahan, dan rumah sakit sebagai poros utama yang menghubungkan dengan pusat-pusat kegiatan utama di Depok.

Sementara itu, Direktur Utama PT KAI Edi Sukmoro mengatakan kerja sama pembangunan rumah susun Pondok Cina Depok ini yang akan dilaksanakan dengan pemanfaatan atas Iahan PT KAI memperhatikan pola kerjasama jangka panjang sebagaimana pada Permen BUMN No.PER13/MBU/09/2014 Tentang Pedoman Pendayagunaan Aset Tetap Badan Usaha Milik Negara.

Besarnya pengguna moda transportasi Commuter Line sudah mencapai 1.024.000 crane per hari. Angka ini akan terus meningkat hingga mencapai target sebesar 1,2 juta penumpang/hari di tahun 2019. Pembangunan rumah susun ini akan menjawab kebutuhan hunian bagi masyarakat yang bermukim di wilayah stasiun tersebut.

Diharapkan integrasi hunian seperti ini dapat dikembangkan lebih banyak lagi ke depannya. Tidak hanya integrasi dengan moda transportasi kereta api, tidak menutup kemungkinan yang dapat terintegrasi dengan moda transportasi lainnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Rizka Kasila Ariyanthi

Advertisement

Bagikan Artikel: