Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Perdana Masuk Bursa, Saham Perusahaan Tekstil ini Melejit

Perdana Masuk Bursa, Saham Perusahaan Tekstil ini Melejit Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Trisula Textile Industries Tbk (BELL) pagi ini resmi mencatatkan sahamnya di papan perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI). Pada saat perdana diperjual belikan di pasar modal, saham BELL langsung melejit sebesar 10,67 persen menjadi Rp166 per saham, frekuensi transaksi tercatat sebanyak 14 kali dengan volume transaksi sebanyak 3.200 lot.

Nilai transaksi awal perdagangan mencapai Rp54,59 juta. Harga BELL sempat menyentuh level tertinggi Rp234, sedangkan harga terendah Rp159 per saham.

Direktur Utama Trisula Textile, Karsongno Wongso Djaja mengatakan bahwa perseroan melepas sebanyak 300 juta lembar saham atau setara dengan 20,69 persen dari modal disetor dan ditempatkan perseroan. Di mana, harga saham perseroan ditetapkan pada posisi Rp150 per saham. Harga penawaran awal saham BELL ada di kisaran Rp140-Rp150 per saham.

Dengan begitu, maka dari hasil penawaran perdana saham (initial public offering/IPO) perseroan mengantongi dana segara sebesar Rp45 miliar.

?Dana IPO, sebesar 71 persen akan digunakan untuk membeli mesin-mesin pendukung proses produksi, sedangkan sisanya untuk modal kerja sebagai penunjang operasional. Mesin yang akan dibeli di 2017 maupun pada 2018 adalah mesin weaving," katanya, di Jakarta, Selasa (3/10/2017).

Menurut Karsongno, mayoritas pasar yang dibidik perseroan ialah instansi pemerintah, perusahaan swasta, perbankan, maskapai penerbangan serta perusahaan-perusahaan milik negara.

?Data Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) menunjukan pertumbuhan industri akan membaik dengan rata-rata per tahun (CAGR) sebesar 7,9 persen," terangnya.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa BEI Alpino Kianjaya mengatakan bahwa dengan status yang baru ini, perseroan diharapkan transparan ke publik. Alpino menjelaskan, IPO merupakan sarana untuk menggalang dana publik, maka perseroan dapat meningkatkan kinerjanya.

"Semoga yang kita lakukan hari ini diberi berkah. Sekali lagi selamat PT Trisula Textile Industries Tbk," ujar Alpino.

Sekadar informasi, Sebelum Penawaran Umum Perdana, saham PT Trisula Textile Industries dimiliki oleh PT Inti Nusa Damai sebesar 99,00 persen dan PT Trisula Insan Tiara sebesar 1 persen. Perseroan secara operasional didukung oleh 7 (tujuh) anak usaha langsung yakni PT Mido Indonesia, PT Cakra Kencana, PT Savana Lestari, PT Sinar Abadi Citranusa, PT Permata Busana Mas, PT Prima Moda Kreasindo, dan PT Tricitra Busana Mas.

Dalam langkah IPO, perseroan menggunakan laporan keuangan per 31 Maret 2017. Aset Trisula tercatat sebesar Rp414 miliar, naik 7 persen dari akhir tahun 2016 sebesar Rp387,98 miliar. Pendapatan perusahaan per 31 Maret 2017 mencapai Rp111,35 miliar, terbagi atas penjualan lokal Rp104,36 miliar dan penjualan pasar ekspor sebesar Rp6,99 miliar.

Akhir tahun 2016, penjualan lokal Trisula mencapai Rp381,52 miliar, sedangkan penjualan ekspor sebesar Rp34,64 miliar. Tahun 2016, pendapatan perseroan di-support paling besar dari bisnis polyester Rp255,07 miliar, sisanya dari bisnis uniform (seragam korporat) Rp130,62 miliar dan Rp30,47 miliar dari poly/rayon.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Rizka Kasila Ariyanthi

Advertisement

Bagikan Artikel: