Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Jadi Perusahaan Startup Pertama Masuk ke Bursa, Saham Kioson Melejit

Jadi Perusahaan Startup Pertama Masuk ke Bursa, Saham Kioson Melejit Kredit Foto: Antara
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Kioson Komersial Indonesia Tbk (KIOS) telah memperjual belikan sahamnya di papan perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI). Perseroan yang menjadi perusahaan startup pertama di BEI ini saat awal diperdagangkan berada pada posisi Rp450 per saham naik 50 persen atau 150 poin dari harga yang ditawarkan Rp300 per saham.

Adapun dengan harga terendah Rp450 per saham serta harga tertinggi Rp450 per saham. Frekuensi 1 kali dan volume 3 lot yang menghasilkan transaksi Rp135.000.

Direktur Utama Kioson Komersial Indonesia, Jasin Halim mengatakan bahwa momen IPO Kioson merupakan milestone penting bagi dunia pasar modal Indonesia. Karena untuk pertama kalinya investor retail bisa berinvestasi di startup teknologi.

"Kami berterima kasih kepada semua pihak yang telah berpartisipasi dan membantu Kioson selama proses menuju IPO. Kesuksesan IPO ini menjadi angin segar untuk startup di Indonesia, bahwa sumber pendanaan melalui IPO layak menjadi pertimbangan," ujar Jasin di Gedung BEI Jakarta, Kamis (5/10/2017).

Melihat pendatang baru dari bisnis startup Direktur Utama BEI, Tito Sulistio mengungkapkan, ini membuktikan buka hanya perusahaan besar yang bisa mencatatkan saham di bursa. Namun, perusahaan yang belum besar dana akumulasinya juga bisa IPO.


"Saya sangat support bursa berikan karpet merah untuk menyediakan fasilitas bagi perusahaan startup," tegas Tito.

Perseroan dalam penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO) akan melepas maksimal 150 juta saham atau 23,07 persen dari modal ditempatkan dan disetor.

Adapun dengan patokan harga Rp 300 per lembar saham. Sehingga dengan patokan harga Rp 300 per saham, maka perusahaan membidik dana segar dari IPO sebesar Rp 45 miliar.

Dimana, dana hasil dari dana IPO, perseroan bakal menggunakan untuk melakukan ekspansi usaha. Sedangkan sebesar 75,76 persen dari dana IPO tersebut akan digunakan untuk mengakuisisi saham PT Narindo Solusi Komunikasi.

Sebagai informasi, per April 2017, KIOS masih mengalami kerugian sebesar Rp 4,45 miliar. Dari sisi pendapatan perusahaan justru meningkat pesat 447% secara year on year menjadi Rp 25,96 miliar.

Baca Juga: Pria Buleleng Diringkus usai Curi Tabung Gas-Barang Elektronik

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Rizka Kasila Ariyanthi

Advertisement

Bagikan Artikel: