Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bangladesh Bangun 'Mega Kamp' Guna Tampung 800.000 Pengungsi Rohingya

Bangladesh Bangun 'Mega Kamp' Guna Tampung 800.000 Pengungsi Rohingya Kredit Foto: Reuters/Danish Siddiqui
Warta Ekonomi, Jakarta -

Bangladesh pada hari Kamis mengumumkan akan membangun salah satu kamp pengungsi terbesar di dunia untuk menampung semua 800.000 orang Muslim Rohingya yang telah mencari suaka dari aksi kekerasan di Myanmar.

Kedatangan lebih dari setengah juta Muslim Rohingya dari Myanmar yang didominasi oleh umat Buddha sejak 25 Agustus telah menempatkan ketegangan yang sangat besar di kamp-kamp di Bangladesh di mana ada ketakutan akan wabah penyakit.

Seorang menteri Bangladesh memberikan rincian tentang ?mega camp? tersebut saat tentara Myanmar menyalahkan para militan Rohingya yang telah membakar rumah mereka sendiri di negara bagian Rakhine yang bergejolak dalam beberapa hari terakhir untuk mengintensifkan eksodus minoritas Muslim di seberang perbatasan.

Pemerintah Bangladesh berencana untuk memperluas sebuah kamp pengungsi di Kutupalong dekat kota perbatasan Cox's Bazar untuk menampung para pengungsi Rohingya.

2.000 hektar lahan di samping kamp Kutupalong telah disisihkan pada bulan lalu untuk kedatangan Rohingya yang baru. Tapi karena jumlah pendatang baru telah melampaui 500.000 dari 300.000 pengungsi yang sudah ada di Bangladesh 400 hektar lainnya (1.000 hektar) telah disisihkan untuk kamp baru tersebut.

Mofazzal Hossain Chowdhury Maya, selaku menteri penanganan dan penanggulangan bencana Bangladesh, mengatakan bahwa semua pengungsi Rohingya pada akhirnya akan dipindahkan dari 23 kamp di sepanjang perbatasan dan kamp-kamp darurat lainnya di sekitar Cox's Bazar ke zona baru tersebut.

"Semua orang yang tinggal di tempat yang tersebar akan dibawa ke satu tempat. Itu sebabnya lebih banyak lahan dibutuhkan. Pelan-pelan semuanya akan datang," pungkas menteri tersebut, menambahkan bahwa para keluarga Rohingya sudah mulai bergerak ke kamp baru yang dikenal sebagai perpanjangan dari kamp Kutupalong, sebagaimana dikutip dari The Guardian, Jumat (6/10/2017).

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Hafit Yudi Suprobo
Editor: Hafit Yudi Suprobo

Advertisement

Bagikan Artikel: