Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ini Pesan BNN Maluku Kepada Para Orang Tua...

Ini Pesan BNN Maluku Kepada Para Orang Tua... Kredit Foto: Rahmat Saepulloh
Warta Ekonomi, Ambon -

BNN Provinsi Maluku mengimbau para orang tua agar lebih peduli serta memberikan perhatian serta kasih sayang yang penuh kepada anak-anak, agar terindar dari ancaman bahaya narkoba.

"Sesibuk apapun, orang tua perlu lebih memperhatikan anak-anak. Walaupun bapak dan ibu bekerja, tetapi kembali ke rumah harus memberikan waktu untuk anak-anak," tutur Maruli Leo Porman Simatupang selaku Kepala Bidang Rehabilitasi Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Maluku, di Ambon, Sabtu (7/10/2017).

Maruli juga mengatakan dirinya bersama jajarannya dan instansi terkait lainnya terus melakukan sosialisasi terhadap bahaya narkoba, dimana sejatinya upaya pencegahan dimulai dari keluarga, karena keluarga yang kuat bisa membentengi dan memberi anak kemampuan untuk menolak pengaruh lingkungan yang buruk di luar rumah.

"Anak-anak terjebak narkoba karena terlalu sering berintereaksi di luar rumah, karena itu perlu perhatian atau kasih sayang dari orangtua, dan perlu ada batasan waktu pulang ke rumah, terutama memperhatikan jam belajar di rumah," ungkapnya.

Maruli juga mengapresiasi langkah Wali Kota Ambon Richard Louhenapessy yang mendukung dengan penetapan jam belajar di rumah, yang dimulai pada pukul 19.00 Wit, sehingga anak selain belajar bisa berinteraksi dengan orang tua.

"Susahnya sekarang anak-anak bergaul dengan teman sebaya. Kalau teman sebanya itu mempunyai etikat baik berarti aman, tetapi kalau teman sebayanya menjerumuskan atau menjebak bisa saja, kita tidak tahu," imbuh pria kelahiran Medan 1972 ini.

Apalagi, sekarang peredaran narkoba sudah berupa bahan makanan seperti permen dan sejenisnya, kalau setiap hari dikonsumsi, maka bisa ketergantungan dan merusak kesehatan.

Menurut Maruli, BNNP Maluku memilliki program rutin untuk diseminasi informasi bahaya narkoba, bekerja sama dengan media massa seperti televisi dan radio untuk dialog interaktif dengan masyarakat (pemirsa/pendengar).

"Selain itu, sosialisasi di tempat-tempat ibadah yakni Masjid dan Gereja, termasuk di lembaga TNI dan POLRI serta intansi lainnya," pungkasnya. (HYS/Ant)

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Hafit Yudi Suprobo

Advertisement

Bagikan Artikel: