Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bank Dunia: 6,5 Juta Pekerja Asing Serbu Kawasan ASEAN

Bank Dunia: 6,5 Juta Pekerja Asing Serbu Kawasan ASEAN Kredit Foto: Kemendag
Warta Ekonomi, Jakarta -

Bank Dunia mencatat terjadi peningkatan migrasi pekerja yang besar di kawasan ASEAN dalam periode 1995-2015. Sebagian besar migrasi pekerja di ASEAN terpusat di Malaysia, Singapura, dan Thailand.

Dalam laporan Bank Dunia berjudul ?Migrasi untuk Mencari Peluang (Migrating to Opportunity)? diketahui bahwa pada 2015 ada sekitar 6,5 juta pekerja migran dari negara-negara ASEAN berada di ketiga negara tersebut. Angka itu setara 96% dari jumlah perpindahan pekerja migran di ASEAN sekitar 6,77 juta orang.

"Thailand paling besar 55%, Malaysia 22%, dan Singapura 19%," kata Ekonom Bank Dunia untuk Social Protection and Jobs Global Practice?Mauro Testaverde melalui video conference di Gedung BEI, Jakarta, Senin (9/10).

Sementara jumlah pekerja migran ASEAN yang ada di Indonesia hanya sekitar 1%-nya saja dari total yang ada di ASEAN. Angka itu berarti sekitar 67 ribu pekerja migran asing dari negara ASEAN yang ada di Indonesia. Negara lainnya yang porsinya juga 1%?adalah Brunei Darussalam, Kamboja, dan Vietnam. Sementara Laos, Filipina, dan Myanmar porsinya di bawah 1%.

Mauro menambahkan, masih minimnya jumlah pekerja migran di beberapa negara di ASEAN termasuk Indonesia, lantaran prosedur migrasi yang masih bersifat membatasi. Terdapat pula hambatan lainnya seperti proses rekrutmen yang mahal dan panjang. Selain itu, beberapa negara juga masih membatasi kuota jumlah pekerja asing yang diperbolehkan bekerja di suatu negara. Mauro juga memandang kebijakan ketenagakerjaan juga masih bersifat kaku dan membatasi pilihan pekerjaan.

"Di manapun para pekerja ingin bermigrasi di kawasan ASEAN, mereka menghadapi biaya mobilitas beberapa kali lipat dari upah rata-rata tahunan. Perbaikan dalam proses migrasi dapat meringankan biaya ini bagi calon migran dan membantu negara-negara tersebut untuk lebih baik menanggapi kebutuhan pasar tenaga kerja mereka," pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Fauziah Nurul Hidayah

Advertisement

Bagikan Artikel: