Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ma’ruf Amin: Bank Muamalat Dibeli oleh Muslim Pribumi

Ma’ruf Amin: Bank Muamalat Dibeli oleh Muslim Pribumi Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang juga Guru Besar Ilmu Ekonomi Muamalat, KH Ma?ruf Amin meminta agar masyarakat untuk tidak termakan isu hoax terkait dengan pembelian Bank Muamalat oleh Lippo Group. Padahal, Bank Syariah ini dibeli oleh PT Minna Padi Investama Sekuritas (PADI) yang tidak ada kaitannya dengan Lippo Group.

Minna Padi milik pengusaha muda asal Palembang, Sumatera Selatan, Setiawan Ichlas yang tidak ada hubungannya dengan Lippo Group. KH Ma?ruf Amin meminta agar umat cerdas menanggapi isu-isu tersebut. Hal ini penting untuk penguatan khususnya masalah keuangan dan perbankan syariah di Indonesia.

"Bank Muamalat sebagai bank pertama syariah tentu harus kita kawal. Proses yang terjadi saat ini sudah tepat, saham yang tadinya terbesar dari luar negeri akan berubah saham dalam negeri, ini yang kita diharapkan semua pihak dan menjadi kebanggan Indonesia," katanya.

Dijelaskan Ma?ruf Minna Padi menguasai 51% saham Bank Muamalat dan sisanya terbagi. Tetapi yang terpenting, katanya, adanya perubahan yang cukup signifikan karena memang sudah saatnya Bank Muamalat ini kembali ke orang Indonesia.

"Minna Padi tidak ada masalah, dan upaya revitalisasi ini saya kira sangat penting sekali. Apalagi Bank Muamalat sebagai bank pertama syariah di Indonesia harus kita perkuat, karena kita dalam era baru ekonomi syariah, ada keinginan untuk memperkuat keuangan syariah di Indonesia," ujarnya.

Apalagi ini, menurutnya, sejalan dengan keinginan Presiden Joko Widodo yang ingin memperkuat ekonomi dan keuangan syariah dengan membentuk Komite Nasional Keuangan Syariah yang diketuai oleh Presiden. "Keinginan Presiden juga Jakarta sebagai pusat keuangan syariah dunia. Makanya bank-bank ini harus kuat. Umat harus menangkap ini secara positif jangan terprovokasi oleh isu-isu yang bisa melemahkan. Umat harus cerdas," ujarnya.?

Di tempat yang sama, Pengamat Komunikasi Universitas Indonesia, Efendy Ghojali menganalisa terkait munculnya hoax pembelian Bank Muamalat oleh Lippo Group. Menurutnya, bank itu tergantung kepada kepercayaan publik, pasti ada yang berusaha bermain-main dengan rumor tersebut.

"Saya kenal dengan pembelinya. Dia adalah muslim dan asli warga Indonesia. Disini ada keinginan kuat untuk memajukan bank berbasis syariah apalagi ada Kiyai Ma?ruf Amin sebagai Ketua Dewan Pengawasnya. Mungkin, ada kelompok-kelompok yang melihat Bank Muamalat ini tumbuh menjadi kekuatan dan kebanggaan umat di Indonesia," ujarnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Gito Adiputro Wiratno
Editor: Fauziah Nurul Hidayah

Advertisement

Bagikan Artikel: