Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Skandal Dwi Hartanto, Ketua MPR: Dia Ingkari Pancasila!

Skandal Dwi Hartanto, Ketua MPR: Dia Ingkari Pancasila! Kredit Foto: Tri Yari Kurniawan
Warta Ekonomi, Makassar -
Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Republik Indonesia, Zulkifli Hasan, angkat bicara perihal skandal Dwi Hartanto. Kebohongan mahasiswa doktoral di Technische Universiteit (TU) Delft Belanda yang mengaku sebagai profesor muda bidang aeronautika itu memalukan.?
Zulkifli mengungkapkan kebohongan Dwi Hartanto menunjukkan pribadi yang tidak memiliki karakter. Bahkan, pria yang sempat dijuluki sebagai The Next Habibie alias penerus Habibie itu telah mengingkari nilai luhur Pancasila yang menjadi pedoman bagi seluruh rakyat Indonesia.?
"Kita ini kan mempunyai Pancasila, jadi kalau sudah berbohong, ya tidak mempunyai karakter. Orang yang tidak mempunyai karakter itu bagaimana? Ya ingkar terhadap Pancasila," kata Zulkifli yang juga Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) di Kampus Unhas Makassar, Selasa, (10/10/2017).?
Terbongkarnya skandal Dwi Hartanto, Zulkifli mengungkapkan dapat menjadi pembelajaran bagi generasi muda Indonesia. Menurut dia, sangatlah penting bagi para penerus bangsa ini memiliki karakter. "Karakter itu ya karakter kejujuran dan memiliki ilmu. Bukan karakter yang bohong, itu kuno sudah ketinggalan zaman," ucapnya.?
Nama Dwi Hartanto naik daun dalam dua tahun terakhir setelah diberitakan berbagai media elektronik maupun televisi setelah mengaku diminta banyak pihak untuk mengembangkan pesawat jet tempur generasi keenam. Sosok Dwi Hartanto ditulis secara manis oleh berbagai media nasional sebagai doktor muda (28 tahun) calon profesor bidang roket dalam tiga tahun terakhir.
Dia dianggap "pahlawan" Indonesia di negeri Belanda. Faktanya, Dwi lahir pada 13 Maret 1982. Artinya, dia sudah berumur 35 tahun, bukan 28 tahun seperti yang diberitakan. Dia pun sempat mengaku bahwa ditawari menjadi warga negara Belanda, tapi ditolaknya. Selain itu, Dwi Hartanto sempat mengaku memenangkan lomba riset Space craft and Technology di Jerman dan mengalahkan sejumlah ilmuwan dari negara lain.?
Belakangan, sederet prestasi yang digembar-gemborkan Dwi Hartanto terbongkar hanyalah kebohongan. Adalah Deden Rukmana, profesor dan pakar urban studies di Savannah State University, Amerika Serikat, yang pertama kali mengungkap kebohongan Dwi Hartanto kepada publik dalam status Facebook miliknya.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Tri Yari Kurniawan
Editor: Vicky Fadil

Advertisement

Bagikan Artikel: