Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pendapatan Premi Asuransi Jiwa Tumbuh 18,8% di Kuartal II 2017

Pendapatan Premi Asuransi Jiwa Tumbuh 18,8% di Kuartal II 2017 Kredit Foto: WE
Warta Ekonomi, Jakarta -

Industri asuransi jiwa pada kuartal kedua 2017 mencatatkan total pendapatan (income) senilai Rp116,35 triliun, meningkat 16,5% jika dibandingkan periode yang sama di tahun 2016 yang sebesar Rp99,88 triliun.

Direktur Eksekutif Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) Togar Pasaribu mengatakan, total pendapatan premi menjadi kontributor terbesar dari pendapatan industri asuransi jiwa, yakni sebesar 76,2%.

"Pada kuartal kedua 2017, total pendapatan premi bertumbuh 18,8% yang dipengaruhi oleh meningkatnya pertumbuhan total premi bisnis baru dan total premi lanjutan menjadi Rp88,66 triliun dibandingkan periode yang sama tahun 2016 sebesar Rp74,61 triliun," ujar Togar dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (11/10/2017).

Tercatat, total premi bisnis baru mengalami peningkatan sebesar 28,4% menjadi Rp55,73 triliun. Sementara total premi lanjutan meningkat sebesar 5,6% atau menjadi Rp32,93 triliun.

Dari sisi saluran distribusi, pertumbuhan total pendapatan premi didorong oleh meningkatnya pendapatan premi dari saluran distribusi bancassurance yang meningkat sebesar 33,7% dan berkontribusi sebesar 43,2%. Meski demikian, saluran keagenan dan distribusi alternatif juga turut memberikan kontribusi positif terhadap jumlah pendapatan premi.

"Untuk saluran Keagenan berkontribusi 37,7% naik 8,6% dari tahun sebelumnya dan untuk distribusi alternatif berkontribusi 19,1% naik 11,6% dari tahun sebelumnya," tukasnya.

Terkait jumlah investasi, pada kuartal kedua 2017 jumlah investasi asuransi jiwa mengalami pertumbuhan sebesar 20,0% atau Rp435,59 triliun.

"Kenaikan jumlah investasi ini menjadi kontributor utama dari kenaikan total aset, yakni sebesar 21,7%, atau senilai Rp493,99 triliun, melesat cukup tinggi dibanding pencapaian periode yang sama tahun 2016 senilai Rp405,96 triliun," pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Fauziah Nurul Hidayah

Advertisement

Bagikan Artikel: