Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Busett!! Harga Gas Di Daerah Ini Capai Rp 34.000;

Busett!! Harga Gas Di Daerah Ini Capai Rp 34.000; Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Rantau -

Harga "liquified petroleum gas" (elpiji) tiga kilogram di beberapa wilayah di Kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan, mencapai Rp34 ribu akibat langkanya pasokan gas bersubsidi.

Kapolsek Tapin Selatan, IPTU Embang Pramono usai melakukan sidak ketersediaan gas elpiji tiga kilogram Jumat, mengatakan beberapa pemilik pangkalan dari beberapa lokasi penjualan yang didatangi rata-rata mengatakan sedang terjadi kekosongan pasokan.

"Sulitnya pasokan gas elpiji tiga kilogram ini, berdampak semakin tinggi harga gas bersubsidi tersebut, seperti yang terjadi di wilayah Kecamatan Tapin Selatan, beberapa pedagang menjual dengan harga Rp32 ribu hingga Rp34 ribu per tabung.

Menurut dia, dari satu agen, tujuh pangkalan dan empat kios penjual gas elpiji yang berada di wilayah hukum polsek Tapin Selatan, rata-rata mengalami kekosongan pasokan.

"Bahkan ada pangkalan yang sudah hampir tiga bulan tidak mendapatkan pasokan dari Pertamina," katanya.

Terkait tingginya harga, tambah dia, pemilik kios beralasan karena harga dari agen tempat mereka mengambil gas, sudah cukup tinggi yakni Rp30 ribu.

Fadil salah satu pemilik kios penjual gas elpiji mengatakan, ia terpaksa menjual harga gas elpiji tiga kilogram dengan harga Rp32 ribu, karena harga dari agen telah mencapai Rp30 ribu.

"Ya gimana lagi, ambilannya sudah tinggi dan itupun pengambilannya terbatas, untuk pembeli sendiri hingga saat ini normal saja, karena gas ini sudah menjadi kebutuhan masyarakat," katanya.

Kelangkaan dan kenaikan harga gas elpiji tiga kilogram dari Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah sebesar Rp17.500, hampir terjadi di sebagian besar wilayah Kalimantan Selatan, sejak beberapa bulan terakhir, dan hingga kini belum mendapatkan solusi yang tepat.

Sebelumnya, pada 30 Agustus 2017, Area Manager Communication & Relations Pertamina Kalimantan Alicia Irzanova melalui rilis dari Balikpapan, menyatakan alokasi berbagai jenis bahan bakar di wilayah Kalimantan secara umum, untuk produk BBM Pertamina mempersiapkan tambahan alokasi hingga tujuh persen dan elpiji hingga lima persen.

Khusus produk LPG juga diprediksi mengalami peningkatan, untuk produk subsidi tiga KG, Pertamina telah mempersiapkan tambahan stok hingga 6 persen dari angka konsumsi normal sebesar 1.200 MT perhari.

Hal serupa juga telah diantisipasi oleh Pertamina untuk produk elpiji nonsubsidi produk elpiji 12 KG telah diantisipasi kenaikannya hingga 4 pesern atau setara dengan 137 MT perhari.

Sedangkan untuk LPG Bright Gas 5,5 Kg dan 12 Kg diprediksi meningkat hingga empat persen atau setara dengan 61.04 MT perhari.

Sebagi salah satu program rutin pada hari-hari besar keagamaan, Pertamina telah membentuk satuan tugas yang berfungsi untuk memantau ketersediaan stok BBM dan elpiji di lapangan. Satgas akan digelar mulai tanggal 31 Agustus hingga 4 September 2017.

"Melalui Satgas ini kami mengerahkan pekerja Pertamina dari seluruh lokasi kerja Pertamina MOR VI untuk menjaga ketersediaan stok produk. Kami jamin BBM dan elpiji di Kalimantan pada masa Idul Adha 1438 Hijriah ini aman," kata Alicia.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Advertisement

Bagikan Artikel: