Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

KKP Tutup Usaha Penangkapan Perikanan Asing di Indonesia

KKP Tutup Usaha Penangkapan Perikanan Asing di Indonesia Kredit Foto: Rahmat Saepulloh
Warta Ekonomi, Bandung -

Direktur Jenderal (Dirjen) Perikanan Tangkap, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) RI, Sjarief Widjaja mengatakan bahwa yang ingin dilakukan Pemerintah untuk meningkatkan keberpihakan tersebut yaitu melalui peningkatan stok ikan di lautan. Namun, stok ikan Indonesia terus berkurang akibat ekploitasi asing di perairan laut Indonesia.

Sesuai dengan pengamatan citra satelit terdapat 10.000 kapal laut asing di perairan Indonesia dengan ukuran 200-300 GT. Dengan panjang jaring hampir 150 km dan hasil tangkapan ikan bisa mencapai 100 ton setiap kali tarik jaring.?

"Hal ini menyebabkan stok ikan Indonesia tidak bisa meningkat," katanya kepada wartawan di Bandung, Jumat (13/10/2017).

Untuk itu, Pemerintah Pusat melalui KKP menerapkan kebijakan penenggelaman kapal asing ilegal. Upaya ini membuahkan hasil, dalam waktu tiga tahun stok ikan meningkat dua kali lipat hingga 12,5 juta ton.

?Tugas ini adalah kewajiban negara. Untuk meyakinkan nelayan-nelayan kita itu akan memiliki stok ikan itu cukup. Tahun lalu Presiden mengeluarkan Perpres yang menetapkan bahwa usaha perikanan tangkap tertutup untuk asing. Jadi hanya nelayan Indonesia yang boleh menangkap ikan di Indonesia,? tutur Sjarief?

Syarief menjelaskan upaya Pemerintah dalam membangun perikanan dan kelautan Indonesia melalui tiga pilar pembangunan, yaitu Kedaulatan, Keberlanjutan, dan Kesejahteraan. Pilar pertama, dalam hal mempertahankan kedaulatan laut Indonesia melalui upaya perlindungan terhadap aset perairan laut dan biota laut.?

Salah satu kebijakan yang telah dilakukan yaitu menenggelamkan kapal laut asing ilegal. Bahkan telah ada Perpres yang mengatur tentang pelarangan kapal laut asing beroperasi di perairan laut Indonesia.?

"Hingga saat ini telah ada 327 kapal ditenggelamkan," tegas Sjarif

Pilar kedua, yaitu keberlanjutan. Melalui pemanfaatan sumber daya alam laut tanpa merusak lingkungan dan biota laut. Untuk itu, pada kesempatan kunjungan kerja di Cirebon Pemerintah membagikan alat penangkap ikan ramah lingkungan ini sekaligus memusnahkan alat penangkap ikan perusak lingkungan. Total alat tangkap ikan tidak ramah lingkungan di Jawa Barat mencapai 1.169 dan telah dibagikan sebanyak 409 buah.

"Sementara alat tangkap ikan yang dibagikan pada kunker sebanyak 308 buah, sisanya sebanyak 452 buah akan dibagikan pada akhri bulan ini," tutur Sjarief

Sementara pilar ketiga, yaitu kesejahteraan. Dalam acara kunker KKP ini, selain membagikan alat penangkap ikan ramah lingkungan, para nelayan juga mendapat santunan klaim Asuransi Nelayan.?

Bagi nelayan yang meninggal di laut mendapat santunan sebesar Rp200 juta, meninggal alami Rp160 juta, cacat tetap Rp100 juta, dan sakit sebesar Rp20 juta untuk biaya pengobatan. Asuransi nelayan yang telah dibagikan pada 2016 sebanyak 35.000 klaim se-Jawa Barat, sementara pada tahun ini sebanyak 17.000 klaim. Target KKP sebanyak 100 ribu nelayan di Jawa Barat bisa terlindungi asuransi.

Upaya lain yang dilakukan untuk meningkatkan kesejahteraan nelayan yaitu pembangunan Tempat Pelelangan Ikan. TPI di PPN Kejawan ini adalah model untuk TPI di seluruh Indonesia. Di TPI ini ikan diperlakukan dengan baik, tidak terkena matahari karena ketika turun kapal ikan dilindungi oleh atap. Dalam proses pengemasan ditata dengan rapi dengan ukuran ikan yang sama karea telah disortir sebelumnya. Cara ini diyakini bisa meningkatkan harga ikan.????

Pada kesempatan ini KKP juga menyerahkan bantuan Gerai Permodalan Nelayan (Gemonel) dari Bank BRI. Bantuan permodalan yang diberikan mencapai Rp10 juta, Rp12 juta, bahkan hingga Rp500 juta.?

"Selain itu, dibagikan pula bantuan 100 ribu benih Ikan Bandeng kepada Kelompok Budidaya Ikan Bunga Mekar dan 50 ribu Ikan Lele kepada Kelompok Budidaya Ikan Mendeng Mandir. Bantuan benih ikan ini berasal dari Balai Layanan Usaha Produksi Perikanan Budidaya KKP di Kabupaten Karawang," pungkasnya.?

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Vicky Fadil

Advertisement

Bagikan Artikel: