Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Dukung LGBT, Shell Indonesia Terancam

Dukung LGBT, Shell Indonesia Terancam Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Jakarta -

Beredar foto dukungan perusahaan minyak dan gas bumi (migas) multinasional, Shell terhadap aktivitas dan tindakan Lesbian, Gay, Bisexual dan Transgender (LGBT).

Menanggapi hal tersebut, GM of External Relations PT Shell Indonesia, Haviez Gautama, mengatakan pihak perusahaan menganggap dukungan?tersebut sebagai pengejawantahan dari upaya menciptakan iklim kerja inklusif.

?Dukungan Shell terhadap keberagaman merupakan wujud aspirasi kami untuk menciptakan lingkungan kerja yang inklusif bagi karyawan kami di seluruh dunia dimanapun Shell beroperasi,? kata Haviez dalam keterangan tertulisnya yang diterima di Jakarta, Senin (16/10/2017).

Lanjutnya, Hal ini didasari rasa hormat terhadap sesama, ?Kami ingin karyawan kami mengetahui bahwa mereka diterima di Shell terlepas dari hal-hal yang membuat manusia berbeda seperti ras, agama, jenis kelamin, usia dan orientasi seksual,? paparnya.

Haviez menambahkan, Inisiatif dan dukungan Shell terhadap keberagaman merupakan bagian dari nilai-nilai global Shell dan agenda sumber daya manusia kami. ?Penting untuk diketahui bahwa hal ini tidak dimaksudkan untuk mengubah pandangan ataupun kepercayaan individu terhadap isu-isu seputar LGBT,? tandasnya.

Sedangkan Direktur Eksekutif Indonesian Resources Studies?(IRESS) Marwan Batubara meminta agar Shell diboikot. ?Boikot saja. Itu kebijakan korporasi yang menantang ajaran agama yang sudah mengharamkan LGBT,? tegas Marwan.

Diketahui, LGBT di Indonesia dianggap sebagai penyimpangan sosial dan dapat kritikan tajam. Pemuka agama maupun tokoh masyarakat, hampir seluruhnya menolak perilaku LGBT.

Selain itu, Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (Ketum MUI), Ma?ruf Amin mengatakan, MUI sudah mengeluarkan fatwa haram bagi LGBT. Adapun soal HAM, menurut Ma?ruf Amin, adalah perlindungan hidup, bukan untuk mengembangkan kaum LGBT. Perlindungan HAM, lanjut dia, tak memperbolehkan seseorang berperilaku menyimpang.

?Dia (LGBT) tidak boleh memperoleh kesempatan untuk mengembangkan diri atau menambah kelompok karena nanti menjadi suatu yang meresahkan masyarakat,? ujar Ma?ruf.

Sekedar informasi, dalam situs resmi?shell.com?disebutkan bahwa perusahaan ini mulai terbuka untuk jaringan LGBT sejak 1997.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Vicky Fadil
Editor: Vicky Fadil

Advertisement

Bagikan Artikel: