Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Januari-September 2017, Impor Sulsel Tembus US$781,37 Juta

Januari-September 2017, Impor Sulsel Tembus US$781,37 Juta Kredit Foto: Tri Yari Kurniawan
Warta Ekonomi, Makassar -
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sulsel, Nursam Salam, mengungkapkan aktivitas impor di Sulsel mengalami lonjakan signifikan sepanjang 2017. Rentang Januari-September, nilai impor Sulsel menembus US$781,37 juta atau naik 43,09 persen. Padahal, rentang periode yang sama pada tahun lalu, nilai impor Sulsel hanya US$546,08 juta.?
"Hingga bulan kesembilan pada tahun ini, nilai impor Sulsel mengalami peningkatan 43,09 persen atau setara US$781,37 juta. Peningkatan impor Sulsel tidak berbanding lurus dengan ekspor yang malah menurun 8,47 persen atau sekitar US$742,5 juta. Tahun lalu ekspor Sulsel tembus US$811,2 juta," kata Nursam, di Makassar, kemarin.
Berdasarkan data BPS, impor Sulsel mengalami lonjakan lantaran terjadi kenaikan arus masuk barang atau komoditas dari luar negeri per bulannya dibandingkan tahun lalu. Periode September 2017, impor Sulsel mencapai US$94,08 juta. Angka itu melonjak sangat tinggi dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu sebesar US$78,85 juta.
"Terjadi kenaikan impor dari September 2016 ke September 2017 sebesar 19,32 persen. Tapi bila dibandingkan secara bulanan pada 2017, malah sedikit menurun. Tercatat penurunan tipis sebesar 5,12 persen dari Agustus 2017 sebesar US$99,16 juta menjadi US$94,08 juta pada September 2017," terang Nursam.
Dalam beberapa bulan terakhir, Nursam melanjutkan terjadi perubahan negara yang dominan dalam impor Sulsel. Periode September 2017, Spanyol tercatat sebagai negara dengan kontribusi impor tertinggi mencapai US$33,18 juta atau setara 35,27 persen dari total impor Sulsel. Disusul Singapura (US$12,91 juta atau 13,72 persen) dan Tiongkok (US$10,42 juta atau 11,08 persen).
"Periode-periode sebelumnya, Tiongkok dan Singapura yang paling dominan. Tapi untuk September 2017, Spanyol berada pada urutan pertama untuk nilai impor terbesar," ucap Nursam.
Selanjutnya, untuk komoditas impor yang berkontribusi terbesar sepanjang September 2017 dicatatkan mesin-mesin/peralatan listrik. Nursam menyebut impor mesin-mesin peralatan listrik mencapai US$38,35 juta atau setara 40,76 persen dari total nilai impor Sulsel. Disusul bahan bakar mineral (US$15,82 juta atau setara 16,81 persen) serta gula dan kembang (US$15,03 juta atau setara 15,98 persen).
Besarnya impor Sulsel atas mesin-mesin/peralatan listrik dari Spanyol pada September 2017 berkaitan dengan megaproyek pembangkit listrik di Sulsel. Gerbang Kawasan Timur Indonesia itu memang tengah gencar membangun tenaga pembangkit listrik. Salah satunya yang menyita perhatian publik adalah PLTB pertama dan terbesar di Indonesia yang berada di Kabupaten Sidrap.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Tri Yari Kurniawan
Editor: Vicky Fadil

Advertisement

Bagikan Artikel: