Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Schroder: Reksa Dana Akan Makin Dinikmati Masyarakat

Schroder: Reksa Dana Akan Makin Dinikmati Masyarakat Kredit Foto: Gito Adiputro Wiratno
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Schroder Investment Management Indonesia menilai kinerja reksa dana akan terus meningkat dan diminati seiring dengan pertumbuhan ekonomi dan minat masyarakat untuk berinvestasi.

"Reksa dana akan tetap menarik seiring dengan pertumbuhan ekonomi," ujar Direktur Utama Schroder Investment Management Indonesia Michael Tjoajadi di Jakarta, Rabu (18/10/2017).

Ia optimistis pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2018 akan lebih baik dibandingkan 2017 sejalan dengan pembangunan infrastruktur serta agenda pemilihan kepala daerah (pilkada) yang dapat mendorong konsumsi masyarakat.

"Dalam situasi itu perputaran uang lebih banyak dan ekonomi akan tumbuh," katanya.

Tumbuhnya ekonomi, lanjut dia, akan memicu kinerja emiten lebih baik lagi sehingga berdampak positif pada harga saham di Bursa Efek Indonesia (BEI). Di sisi lain, pertumbuhan ekonomi juga akan berdampak positif pada pasar surat utang (obligasi).

"Manajer Investasi akan berperan dalam memilih aset dasar dalam produk reksa dana," katanya.

Reksa dana merupakan wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio efek oleh manajer investasi.

Sementara itu, berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dana kelolaan (asset under management/AUM) industri reksa dana periode September 2017 pekan ketiga senilai Rp415,35 triliun, naik 2,16 persen dibandingkan dengan pencapaian per Agustus 2017 yang sebesar Rp406,55 triliun.

Head of Intermediary Business Schroder Indonesia Teddy Oetomo mengatakan bahwa meningkatnya dana kelolaan reksa dana itu menunjukan adanya minat investasi yang meningkat di dalam negeri.

"Sebenarnya kenaikan AUM bukan hanya dari investor yang menambah dananya. Market sedang naik atau turun dapat menambah dan juga bisa mengurangi AUM. Namun, kalau dilihat kenaikan 2 persen ada minat dari masyarakat," katanya. (CP/Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: