Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

La Nyalla Berpotensi Gusur Gus Ipul dan Khofifah

La Nyalla Berpotensi Gusur Gus Ipul dan Khofifah Kredit Foto: Antara/Didik Suhartono
Warta Ekonomi, Surabaya -

Persatuan Mahasiswa Pasca Sarjana Ilmu Komunikasi (PMP-SIKOM) melakukan penelitian terhadap masyarakat Jawa Timur dengan tema "Memotret Elektabilitas Bakal Calon Gubernur Jawa Timur". Penelitian itu dilakukan untuk mengukur elektabilitas salah satu figur yang akan maju sebagai calon gubernur Jawa Timur.

"Tujuannya adalah membuat deskripsi, gambaran tentang pilihan masyarakat Jawa Timur terhadap tokoh-tokoh yang sudah mengkerucut ketiga nama bakal Calon Gubernur Jawa Timur yaitu Khofifah Indar Parawansa (Menteri Sosial), Syaifullah Yusuf (Wakil Gubernur Jawa Timur), La Nyalla Mataliti (Ketua Kadin Jawa Timur)," kata G Safaardi yang merupakan Ketua PMP-SIKOM kepada wartawan, Kamis (19/10/2017).

Safaardi menjelaskan secara mayoritas pemilih Jawa Timur saat ini belum memiliki pilihan, angkanya mencapai 39,2 persen. Namun jika Pilgub dilakukan sekarang didapati hasil yakni?Saifullah Yusuf (Gus Ipul) disebut responden yang mewakili masyarakat Jawa Timur sebanyak 19,7 persen, kemudian La Nyalla 22,8 persen, Khofifah Indar Parawansa 18,3 persen.

"Dalam simulasi semi terbuka dengan nama La Nyalla masih unggul dipilih sebanyak 25,9 persen, Saifullah Yusuf (Gus Ipul) dipilih sebanyak 23,4 persen, kemudian Khofifah Indar Parawansa 20,1 persen, massa mengambang 30,6 persen" katanya lagi.?

Selisih dukungan pada tiga besar nama relatif konstan, masing-masing sekitar 3 persen. Dengan demikian, ketiga calon Gubernur yang diuji dalam survei ini memiliki peluang yang sama untuk memenangkan Pilgub Jawa Timur. Sebab masih Ada swing voter sebanyak 30,6 persen.

"Tinggal bagaimana nanti mesin partai, ormas pendukung dan relawan bekerja maksimal untuk mengambil Suara swing voters," tuturnya.

Selain itu, kata dia, isu-isu kepada tiga tokoh saat kampanye juga akan sangat mempengaruhi keterpilihan mereka. Visi dan misi mereka terutama dalam hal bidang ekonomi dan fasilitas publik seperti kesehatan, air bersih serta yang bersentuhan dengan kesejahteraan masyarakat yang dianggap realitis akan mempengaruhi tingkat elektabilitas mereka.

Namun, lanjut dia, catatan untuk Gus Ipul yang posisinya petahanan akan jauh lebih berat untuk menaikan tingkat elektabilitas. Sebab elektabilitas Gus Ipul berhubungan dengan kinerja pemprov Jatim yang membuat 69,3 persen responden mengatakan tidak puas dan sangat buruk kinerja Pemprov Jatim. Hal ini berhubungan dengan temuan survei terkait 62,1 persen responden mengatakan keadaan ekonomi keluarga mereka yang mengalami kesulitan selama 3 tahun terakhir ini.

"Untuk khofifah kekalahan dua kali dalam Pilgub juga menjadi problem untuk meningkatkan elektabilitasnya. Sebab pandangan publik Khofifah dianggap ngoyo jabatan," katanya.

Sedangkan peluang La Nyalla, ujar dia, jauh lebih besar untuk meningkatkan elektabilitasnya karena hasil temuan survei hanya 9,3 persen saja responden yang memilih calon gubernur Jawa Timur berdasarkan kesaman etnis sedangkan 90,7 persen tidak mempermasalahkan etnis calon gubernur Jatim.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Advertisement

Bagikan Artikel: