Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

BI Khawatir Pergantian Pimpinan the Fed Guncang Pasar Keuangan

BI Khawatir Pergantian Pimpinan the Fed Guncang Pasar Keuangan Kredit Foto: Fajar Sulaiman
Warta Ekonomi, Jakarta -

Setelah pelaku pasar sudah mengantisipasi kenaikan suku bunga acuan dan normalisasi neraca keuangan (balance sheet) the Fed, kali ini giliran rencana pergantian pimpinan the Fed yang dikhawatirkan mengguncang pasar keuangan.

Hal ini juga yang dikhawatirkan Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo yang menyatakan pergantian pucuk pimpinan the Fed dapat memberikan guncangan bagi pasar keuangan yang berimbas pada tertekannya nilai tukar Rupiah.

"Yang kita lihat di akhir tahun yang utama adalah rencana pemilihan pimpinan the Fed yg baru. Kita lihat presiden AS lagi memanggil pejabat-pejabat yang jadi alternatif untuk menjadi pimpinan the Fed. Itu banyak membuat market bergejolak," ujar Agus di Jakarta, kemarin (20/10/2017).

Saat ini begitu banyak informasi yang membuat pasar menduga-duga siapa yang menjadi pemimpin berikutnya. Agus menuturkan pergantian pimpinan the Fed memang menjadi sorotan pasar. Pasalnya, pejabat yang terpilih biasanya akan mencerminkan tipe kepemimpinannya seperti apa saat menjadi pemimpin the Fed.

"Market itu kalau belum jelas siapa yang terpilih masih terus akan melakukan kajian. Kajian-kajian itu yang membuat market agak bergejolak," ucap Agus.

Agus menilai para pelaku pasar keuangan kini sudah tidak lagi dihantui kenaikan suku bunga acuan the Fed, ketidakpastian normalisasi neraca keuangan The Fed maupun rencana reformasi perpajakan yang akan dilakukan Presiden AS Donald Trump. Justru yang kini menjadi perhatian adalah pergantian pimpinan The Fed.

"Kita lihat juga perkembangan di Eropa. Itu kondisi di Italia ada kredit bermasalah cukup tinggi. Lalu ada persoalan geopolitik yang mesti diwaspadai. Ada juga persoalan di semenanjung Korea perlu diwaspadai. Ini kondisi-kondisi yang kita harus terus menyimak," jelasnya.

Terlepas dari hal itu, BI meyakini kondisi perekonomian domestik masih cukup kuat menahan gejolak eksternal. "Tapi secara umum ekonomi Indonesia menunjukkan kondisi pulih. Semoga pemulihan ini lebih cepat," tutupnya.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Fauziah Nurul Hidayah

Advertisement

Bagikan Artikel: