Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Biasa Dijual Rp2.000, Harga Mie Instan di Papua Dibanderol Rp50.000

Biasa Dijual Rp2.000, Harga Mie Instan di Papua Dibanderol Rp50.000 Kredit Foto: Nunung Kusmiaty
Warta Ekonomi, Papua -

Harga satu bungkus mi cepat saji di Distrik Kiriho, Kabupaten Waropen, Provinsi Papua, Rp50 ribu.

"Saya heran dan tidak percaya sekali kalau warga yang tinggal di Kirihi menjual satu bungkus mi dengan RP50 ribu," kata dr Leonargo, dokter Pegawai Tidak Tetap (PTT) yang sudah setahun melakukan pelayanan kesehatan di Distrik Kirihi di Waropen, Jumat.

Dirinya baru mengetahui harga satu bungkus mi itu ketika melakukan pelayanan kesehatan di salah satu kampung. Saat selesai melakukan pelayanan kesehatan, ada salah satu anak menangis meminta bapaknya membeli mi cepat saji (instan).

"Saya langsung bilang sama bapaknya, bapak beli sudah mi satu bungkus untuk anak bapak supaya tidak menangis lagi karena dia ingin makan mi. Namun bapaknya menjawab dokter mi satu bungkus harganya Rp50 ribu, terlalu mahal," ujarnya.

"Nah dari situlah baru saya tahu kalau satu bungkus harga mi sangat mahal, saya langsung ajak anak itu ikut saya ke rumah dan saya kasih empat bungkus mi untuk dia karena masih ada stok saya," ujarnya.

Leonargo mengatakan, warga Kirihi menganggap satu bungkus mi itu sangat istimewa bagi mereka sehingga dijual mahal. Biasanya warga memasak mi dicampur dengan nasi, dengan cara dihaluskan kemudian dituang dalam nasi yang masih mendidih.

"Satu bungkus mi itu sampai empat kali dicampur dengan nasi. Jadi satu bungkus mi itu dihancurkan kemudian dipakai sedikit-sedikit campur nasi," ujarnya.

Kirihi adalah satu distrik terjauh dari Kabupaten Waropen. Distrik itu berbatasan langsung dengan Kabupaten Nabire. Transportasi satu-satunya ke tempat itu dengan pesawat berbadan kecil.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: