Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Gojek Harus Selesaikan Administrasi untuk Beroperasi di Lampung

Gojek Harus Selesaikan Administrasi untuk Beroperasi di Lampung Kredit Foto: Reuters/Beawiharta
Warta Ekonomi, Bandar Lampung -

Wali Kota Bandarlampung Herman HN meminta transportasi berbasis daring go-jek yang beroperasi di daerah itu harus menyelesaikan administrasi, baru bisa beroperasi kantornya.

"Harusnya go-jek menyelesaikan administrasinya, semua aturan harus dipenuhi lebih dahulu," kata dia di Bandarlampung, Minggu.

Ia mengatakan, aturan harus bisa dipenuhi lebih dahulu, jika itu untuk mensejahterakan masyarakat tidak ada larangan bagi masyarakat yang ingin mengambil pendapatan lebih dari itu.?

Terkait dengan peraturan Kementerian Perhubungan yang menyebutkan bahwa taksi daring harus bersetiker dan tarifnya disesuaikan dengan taksi konvensional, menurutnya itu harus diikuti.

"Semua harus bersabar pemerintah pasti mengeluarkan kebijakan yang mengutamakan kepentingan masyarakat umum," kata dia.

Ia menegaskan, tujuan dari pemerintah ini tentunya untuk mensejahterakan rakyat.

Menurutnya, kebijakan pemerintah itu baik terlebih jika ada peraturan pembagian wilayah disesuaikan dengan jumlah pengemudi transportasi daring.

Oleh sebab itu, harus ada data jumlah pengemudi transportasi daring.

Ia mengharapkan, kedepan tidak ada lagi keributan antara pengemudi ojek konvensional dan daring.

Sementara itu, warga Kota Bandarlampung menyambut baik transportasi berbasis daring, karena dinilai lebih aman dan nyaman.?

"Saya sekarang jika bepergian selalu pesan go-jek atau Grab atau go-car, karena harganya sesuai disamping itu juga saya merasa aman," kata Giarto warga Kecamatan Kemiling.

Dia mengatakan, bahwa pelayanan yang diberikan membuat penumpang merasa nyaman dan aman, jika naik ojek konvensional bawa kendaraanya membahayakan penumpang.

Selain itu, harganya pun relatif murah misalkan dari kantor Pemkot Bandarlampung ke Kecamatan Kemiling hanya Rp8000 tidak sampai Rp10.000 atau Rp15.000.

"Jika naik ojek konvensional harganya bisa sampai Rp15.000 hingga Rp25.000, kita pun tidak nyaman dibawanya," kata dia.

Hal senada disampaikan, Ratih warga Kecamatan Kedaton bahwa semenjak ada transportasi berbasis daring dirinya menjadi lebih mudah untuk berpergian, bisa memilih naik kendaraan roda dua dan roda empat.

"Saya kerap memesan roda empat, karena perbedaan harga dengan roda dua tidak jauh akan tetapi jika membutuhkan waktu yang cepat saya naik roda dua," katanya.

Meskipun masih ada keributan dengan ojek konvensional, dirinya tetap memilih ojek berbasis daring karena dinilai lebih aman. (ANT)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Gito Adiputro Wiratno

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: