Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Balikpapan Dapat Jatah Jargas 4.000 SR dari Kementerian ESDM

Balikpapan Dapat Jatah Jargas 4.000 SR dari Kementerian ESDM Kredit Foto: Andi Aliev
Warta Ekonomi, Balikpapan -

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengalokasikan sebesar 4.000 Sambungan Rumah atau SR untuk jaringan distribusi gas bumi rumah tangga di kota Balikpapan, Kalimantan Timur pada 2018. Kepastian itu disampaikan Asisten II Setdakot Balikpapan, Sri Soetantitah yang mengungkapkan pada 2017 telah dialokasikan 3.849 SR yang kini telah dimanfaatkan masyarakat.

"Ternyata masih banyak masyarakat yang belum dialiri listrik sehingga sebagian dana jargas dialihkan ke proyek Pembangkit Tenaga Listrik Surya atau PLTS di beberapa daerah. Makanya Balikpapan dapat jatah 4.000 SR yang akan kita kelola," kata Sri Soetantinah yang mengungkap informasi itu didapatnya dari Komisi VII DPR RI.

Hanya saja kuota 4.000 SR itu bisa bertambah jika ada daerah yang tidak siap menerima setelah jargas disosialisasikan. "Maka kuotanya bisa beralih ke daerah yang siap. Bisa saja kuota kita bertambah," lanjutnya sembari membeber bahwa kota Bontang juga mendapat 5.000 SR termasuk kabupaten Penajam Paser Utara yang pada tahun depan juga diberi jatah jargas.

"Kementerian ESDM juga telah meminta pemerintah daerah untuk membantu perizinan dan memfasilitasi sosialisasi. Kesiapan daerah juga dilihat tidak hanya dari masyarakatnya tapi bisa saja dari sumber gas. Kalau Balikpapan sudah pasti siap untuk dialiri jargas," yakinnya.

Dirinya juga menjelaskan bahwa sempat ada permasalahan di 221 sambungan dari 3.849 SR. Hanya saja permasalahan itu kian menyusut dan kini tersisa 3 rumah yang menolak dialiri jargas. "Nantinya akan dibangun di kawasan yang tak jauh dari kelurahan sebelumnya yaitu akan dibangun di kelurahan Gunung Samarinda dan Damai Baru," ungkapnya.

Adapun kelurahan yang sudah terealisasi sambungan jargas di tahun ini yakni Karang Rejo, Sumber Rejo dan Karang Jati. Sedangkan usulan jargas ke pemerintah pusat pada 2018 cukup besar. Tantin yang membidangi Pembangunan Ekonomi dan Kesejahteraan Rakyat ini beralasan menyesuaikan dengan jumlah permintaan masyarakat yang meningkat.

?Kan sudah ada tiga kelurahan sudah teraliri jargas. Kalau ada yang belum, bisa saja karena jaringan pipa yang buntu, warga yang bertempat tinggal tidak ada di rumah atau pindah. Tapi untuk kasus itu tidak banyak,? tutupnya.

Baca Juga: Pria Buleleng Diringkus usai Curi Tabung Gas-Barang Elektronik

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Andi Aliev
Editor: Vicky Fadil

Advertisement

Bagikan Artikel: