Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Penerbitan Surat Utang Masih Riuh

Penerbitan Surat Utang Masih Riuh Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Penerbitan surat utang sebagai salah satu instrumen pendanaan bagi korporasi diproyeksi masih bakal berjalan kencang. Bahkan, hingga akhir tahun ini terdapat potensi penerbitan surat utang senilai Rp30,55 triliun.

Analis PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefind) Niken Indriarsih mengatakan jenis surat utang yang akan diterbitkan akan didominasi oleh instrumen medium term notes (MTN) atau surat utang berjangka menengah. Nilainya ditaksir bakal mencapai Rp14 triliun.

"Nilai tersebut akan dihasilkan dari 38 perusahaan," katanya di Jakarta, Selasa (24/10/2017).

Lebih lanjut dirinya mengatakan untuk penerbitan sukuk, potensinya mencapai Rp200 miliar.? Sementara itu, sektor perusahaan yang paling banyak menerbitkan surat utang adalah sektor pembiayaan perkebunan, yaitu sebanyak enam perusahaan dan lima perusahaan dari sektor perkebunan.

Niken mengatakan penerbitan obligasi untuk lima perusahaan di sektor perkebunan tersebut mencatatkan rencana emisi senilai Rp6,6 triliun, sedangkan untuk enam perusahaan pembiayaan sebesar Rp2,95 triliun. Ada juga tiga bank yang memiliki rencana emisi Rp5,5 triliun, kemudian dua perusahaan telekomunikasi Rp4 triliun dan ada dua perusahaan infrastruktur Rp3,1 triliun.

Sementara itu, hingga akhir September 2017 total penerbitan surat utang sudah mencapai Rp121,04 triliun dari 75 perusahaan. Hasil itu didapatkan dari 18 bank yang menerbitkan Rp47,31 triliun, lalu 18 perusahaan pembiayaan sebesar Rp24,22 triliun, lima perusahaan konstruksi Rp11,07 triliun, dan empat perusahaan telekomunikasi Rp6,93 triliun.

Dia merincikan dari total penerbitan sebesar Rp121,04 triliun tersebut, nilai obligasi yang telah dirilis mencapai Rp99,4 triliun, MTN sebesar Rp9,9 triliun, sekuritisasi Rp6,46 triliun, dan sukuk senilai Rp5,28 triliun.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Gito Adiputro Wiratno
Editor: Fauziah Nurul Hidayah

Advertisement

Bagikan Artikel: