Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Jasa Marga Tatgetkan E-Toll Purbaleunyi 100 Persen pada Akhir Oktober 2017

Jasa Marga Tatgetkan E-Toll Purbaleunyi 100 Persen pada Akhir Oktober 2017 Kredit Foto: Rahmat Saepulloh
Warta Ekonomi, Bandung -

General Manager PT Jasa Marga Cabang Purbaleunyi Reza Febriano mengatakan dengan penetrasi yang sudah mencapai 85 persen maka pada 31 Oktober 2017 nanti sudah 100 persen melaksanakan elektronifikasi di ruas tol Purbaleunyi.

"Kita harapkan sisanya ini bisa tercapai 100 persen sampai akhir Oktober 2017," katanya kepada wartawan di Bandung, Selasa (24/10/2017).

Reza menjelaskan elektronifikasi di Jalan Tol Purbaleunyi sudah mencapai 85 persen dari total 11 gerbang tol yang ada saat ini. Sudah delapan gerbang yang sepenuhnya melaksanakan elektronifikasi. Ketiga pintu tol yang ada akan dilakukan secara bertahap sampai 31 Oktober 2017 mendatang.

"Jadi di ruas tol Purbaleunyi untuk program elektronifikasi adalah gerbang yang ke delapan yairu Pasteur M Trans kita lakukan elektronifikasi atau pembayaran non tunai hari ini. Masih ada tiga hari lagi besok kamis dan juga cileunyi yaitu pada tanggal 29 oktober yang jelas pada hari minggu itu adalah yang terakhir," jelas Reza

Ruas tol Purbaleunyi yang terakhir dilakukan elektronifikasi yakni gerbang tol Cileunyi. Rencananya program pembayaran gardu tol itu tidak akan menerima transaksi tunai mulai Minggu 29 Oktober 2017 mendatang.

"Terakhir di gerbang tol Cileunyi nanti pada tanggal 29 Oktober 2017 hari Minggu," jelasnya.

Dia berharap dengan penetrasi yang sudah mencapai 85 persen. 31 Oktober nanti sudah 100 persen melaksanakan elektronifikasi di ruas tol Purbaleunyi.

"Mudah-mudahan nanti akhir Oktober 2017 kita berharap bahwa penggunaan uang elektronik ini sudah bisa mencapai 100%," ungkapnya.

Reza mengaku sejauh ini masih ditemukan kendala terutama karena para pengguna jalan tol belum memiliki uang elektronik (Unik) dan belum membeli unik. Selain itu, masih terdapat komplain dari pengguna jalan dengan sistem ini justru makin menambah panjang antrian.

Reza menegaskan bahwa uang elektronik ini membutuhkan waktu yang lebih cepat hanya saja dari pengguna jalan masih salah cara menempelkan kartunya tidak digosok-gosokan dan cukup didiamkan saja sampai lampu display berwarna hijau dan pintu buka palang terbuka.?

"Kalau alat rider sudah dilakukan perubahan tapi cara typing penguna tol yang masih salah. Kita harus sosialisasikan lagi kepada masyarakat pengguna tol," jelas Reza

Berkenaan dengan top up, Reza menuturkan untuk saat ini di supervisi oleh oleh Bank Indonesia. Jasa Marga?masih terus mengusahakan agar adanya top up di gerbang tol termasuk mensosialisasikannya ke beberapa merchant agar pengguna jalan tol tidak perlu melakukan top up ke perbankan masing-masing.

"Kita menghimbau agar Bank Indonesia supaya bisa mendorong merchant mengadakan top up. Biar para pengguna tol tidak usah ke bank lagi untuk melakukan top up," pungkasnya.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Vicky Fadil

Advertisement

Bagikan Artikel: