Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

BRI Raup Laba Bersih Rp20,5 Triliun di Kuartal III 2017

BRI Raup Laba Bersih Rp20,5 Triliun di Kuartal III 2017 Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI membukukan penyaluran kredit mencapai Rp694,2 triliun hingga kuartal III 2017, tumbuh 10,03% dibandingkan periode yang sama di tahun lalu sebesar Rp630,9 triliun.

Penyaluran kredit yang mencapai double digit turut meningkatkan pendapatan bunga bersih perseroan yang tumbuh 11,96% menjadi Rp55,19 triliun pada kuartal III 2017 dibandingkan dengan periode tahun sebelumnya. Posisi tersebut pada akhirnya mampu mengerek laba bersih konsolidasian yang tumbuh sebesar 8,2% menjadi Rp20,5 triliun.?

"Di sisa tiga bulan ini kami optimis mampu mencapai target-target yang telah ditetapkan perseroan di awal tahun, dengan tetap berkomitmen mendukung program strategis pemerintah seperti penyaluran KUR, penyaluran bantuan sosial nontunai, peningkatan inklusi keuangan, serta pembiayaan infrastruktur sebagai salah satu proyek strategis nasional untuk turut menyejahterakan masyarakat dan menurunkan angka masyarakat prasejahtera," pungkas Direktur BRI Suprajarto di Jakarta, Kamis (26/10/2017).

Selain dari pendapatan bunga bersih, laba bersih BRI juga ditopang oleh pendapatan nonbunga dimana Fee Based Income (FBI) yang dicapai BRI tercatat sebesar Rp7,4 triliun atau tumbuh 14,79% dibanding tahun lalu.

"BRI sendiri saat ini terus berupaya meningkatkan pendapatan yang berasal dari nonbunga. Beberapa strateginya yakni melalui digital banking?serta mengarahkan nasabah agar semakin terbiasa untuk melakukan transaksi melalui internet banking, mobile banking, dan jaringan e-channel BRI," ungkapnya.

Lebih jauh, kemampuan Bank BRI menyalurkan kredit hingga tumbuh year on year dua digit juga dibarengi dengan penyaluran kredit yang berkualitas. Hal ini terlihat dari indikator rasio kredit bermasalah yang relatif rendah. Hingga akhir kuartal III 2017, NPL Gross BRI tercatat sebesar 2,33% atau di bawah rata-rata NPL industri bulan Agustus 2017 sebesar 3%.

Suprajarto menambahkan, Bank BRI juga turut meningkatkan cadangan kerugian atau NPL Coverage menjadi 198,2% dari sebelumnya sebesar 156,9% di akhir kuartal III 2016. "Nilai NPL Coverage tersebut saat ini kami anggap cukup ideal dan konservatif dengan mempertimbangkan kondisi makro saat ini," jelasnya.?

Selain penyaluran kredit, penghimpunan DPK Bank BRI juga mengalami pertumbuhan double digit secara year on year. Tercatat hingga akhir September 2017 DPK BRI tumbuh 10,9% menjadi Rp770,6 triliun. CASA masih mendominasi DPK BRI dengan komposisi sebesar 55,4%.

Perseroan saat ini fokus untuk menghimpun dana murah dibandingkan dengan deposito dengan tujuan agar biaya dana semakin rendah. Saat ini biaya dana BRI tercatat 3,47% atau turun dibandingkan dengan biaya dana periode yang sama tahun lalu sebesar 3,89%.

Harapannya, dengan biaya dana yang rendah maka BRI semakin leluasa untuk memberikan suku bunga pinjaman yang kompetitif kepada masyarakat. "Strategi penguatan CASA BRI ini sejalan dengan arah kebijakan perseroan dan transaction banking menjadi salah satu alat untuk meraup CASA," tutup Suprajarto.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Fauziah Nurul Hidayah

Advertisement

Bagikan Artikel: