Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Indonesia Eximbank Optimistis Kinerja Ekspor Membaik

Indonesia Eximbank Optimistis Kinerja Ekspor Membaik Kredit Foto: Khairunnisak Lubis
Warta Ekonomi, Jakarta -

Direktur Eksekutif Indonesia Eximbank Sinthya Roesly merasa optimistis kinerja ekspor terus membaik sejalan dengan harga-harga komoditas utama yang mulai meningkat kembali setelah sempat turun drastis dalam beberapa tahun terakhir (rebound).

"Selain harga-harga komoditas yang 'rebound', permintaan dari negara-negara destinasi utama juga mulai membaik," kata Sinthya dalam lokakarya UKME (usaha kecil dan menengah ekspor) bertemakan "Sinergi Lembaga dalam Mendorong Usaha Kecil Menengah Ekspor Indonesia" di Semarang, Sabtu.

Ia berharap semua pihak, baik pemerintah, pelaku usaha ekspor, maupun lembaga keuangan, termasuk Indonesia Eximbank yang secara khusus mendapat mandat untuk mendukung pembiayaan ekspor nasional, menjaga momentum perbaikan itu.

Neraca perdagangan periode Januari s.d. September 2017 mengantongi surplus mencapai 10,87 miliar dolar AS dengan total ekspor sebesar 123,36 miliar dolar AS dan impor 112,49 miliar dolar AS.

Jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2016, tercatat neraca perdagangan mengalami peningkatan dari sebelumnya 6,41 miliar dolar AS.

Sebagai agen pemerintah, Indonesia Eximbank yang juga dikenal sebagai Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) didirikan dengan tujuan mendukung program ekspor nasional melalui pembiayaan ekspor nasional dalam bentuk pembiayaan, penjaminan, dan asuransi. Khusus pembiayaan, Indonesia Eximbank memang tengah fokus pada sektor UKME.

Keberpihakan pada UKME tercermin dari meningkatnya jumlah debitur UKME dari 38 debitur pada tahun 2009 menjadi 618 debitur pada bulan Juni 2017. Pembiayaan UKME sendiri sudah mencapai Rp10,87 triliun atau naik 16 kali dari 2010.

Direktur Pelaksana II Indonesia Eximbank Indra W. Supriyadi mengatakan bahwa keberpihakan Indonesia Eximbank pada UKME direalisasikan melalui pembiayaan pada segmen UKME yang meningkat secara signifikan dari Rp536,7 miliar pada tahun 2010 menjadi Rp11,3 triliun pada bulan Juni 2017.

"Strategi pembiayaan pada segmen UKME dilakukan dengan cara direct financing, business linkage (skema pembiayaan inti-plasma) dan channeling melalui lembaga keuangan bank dan bukan bank," ujar Indra.

Porsi pembiayaan UKM LPEI terhadap kredit UKM perbankan nasional memiliki porsi 1,34 persen, sementara porsi kredit UKM LPEI di Jawa Tengah memiliki porsi 2,19 persen kredit UKM perbankan di Jateng.

Indonesia Eximbank turut berupaya meningkatkan kapasitas UKM ekspor untuk memasuki pasar global melalui kegiatan jasa konsultasi, yaitu berupa Program Khusus Rintisan Eksportir Baru atau Coaching Program for New Exporters (CPNE) yang diprakasai oleh Indonesia Eximbank dalam membantu para pelaku UMKM Indonesia agar menjadi UMKM berorientasi ekspor.

Setiap tahunnya, kata dia, Indonesia Eximbank menyaring pelaku-pelaku UMKM berorientasi ekspor untuk dapat mengikuti program CPNE. Melalui CPNE ini, Indonesia Eximbank memberikan pelatihan dan pendampingan secara intensif kepada pelaku UMKM berorientasi ekspor hingga dapat menjual produknya ke pasar luar negeri.

"Selain memberikan pelatihan dan pendampingan, para peserta CPNE ini diberikan dukungan untuk mengikuti pameran-pameran dengan skala internasional guna membuka peluang bisnis agar dapat 'go international'," kata Indra. (ANT)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Gito Adiputro Wiratno

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: