Libatkan Swasta, Tender Proyek Kereta Api Sulsel Dibuka Februari 2018

Warta Ekonomi, Makassar -

Menteri Perhubungan Republik Indonesia Budi Karya Sumadi mengungkapkan proyek lanjutan kereta api Sulsel akan melibatkan pihak swasta. Keterlibatan pihak swasta nasional maupun swasta asing akan ditawarkan melalui proses tender. Rencananya, tender megaproyek tersebut akan dibuka pada Februari 2018.

Menteri Budi mengungkapkan pihaknya sedang mempersiapkan dokumen tender yang akan ditawarkan ke investor untuk proyek lanjutan kereta api Sulsel.

"Kami siapkan dokumen tender dalam tiga bulan. Jadi, kemungkinan Februari 2018 sudah mulai dibuka (tender)," kata Menhub usai meninjau realisasi pengerjaan proyek kereta api Sulsel di Kabupaten Barru, Jumat (27/10/2017).

Baca Juga:?5 Fakta Menarik Beli Tiket KAI yang Perlu Anda Ketahui

Hingga saat ini, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) masih berfokus pada perampungan proyek kereta api Sulsel sepanjang 47 kilometer. Untuk tahap awal pengerjaan proyek tersebut, pemerintah mengalokasikan anggaran Rp2 triliun dengan target penyelesaian selama dua tahun hingga akhir 2018. Selanjutnya, proyek kereta api Sulsel akan melibatkan pihak swasta.

Menteri Budi mengklaim cukup banyak investor yang berminat pada proyek kereta api Sulsel. Investor itu berasal dari dalam negeri dan luar negeri, khususnya Korea. Pemerintah mendukung pelibatan pihak swasta dalam penuntasan megaproyek tersebut dengan skema Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU).

Sejauh ini, pengerjaan landasan rel baru dilakukan pada lahan sepanjang 30 kilometer. Tahap awal, pengerjaan hanya berkutat di wilayah Kabupaten Barru. Padahal, megaproyek tersebut diproyeksikan menghubungkan Kota Makassar hingga Kota Parepare. Secara keseluruhan, pengerjaan proyek kereta api Sulsel diproyeksikan masih membutuhkan dana Rp8-9 triliun.?

Proyek kereta api Sulsel juga direncanakan sebagai trans Sulawesi yang menghubungkan Kota Makassar, Sulsel hingga Kota Manado, Sulawesi Utara. Megaproyek ini belakangan menuai sorotan setelah Presiden Joko Widodo alias Jokowi menyindir realisasi pengerjaan yang lamban.?

Presiden Jokowi menyebut megaproyek itu bahkan sudah tiga kali di-groundbreaking, tapi tidak kunjung tuntas. Sindiran orang nomor satu di Indonesia itu pula yang membuat Menteri Budi langsung merespons dengan melakukan peninjauan lapangan.