Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Akhir 2018, Proyek Trans Sulawesi Akan Terealisasi 44 KM

Akhir 2018, Proyek Trans Sulawesi Akan Terealisasi 44 KM Kredit Foto: Tri Yari Kurniawan
Warta Ekonomi, Jakarta -

Beberapa hari yang lalu Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi melakukan peninjauan ke lokasi pembangunan kereta api Trans-Sulawesi di Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan. Dalam kunjungannya, Budi mengatakan progres pembangunan kereta api Trans Sulawesi akan mencapai 44 KM pada akhir 2018.

"Kita harapkan target 2018 ini selesai 44 km. Jadi, nanti yang diselesaikan dari Barru ke Palanro dan akses ke Pelabuhan Garongkong, sedangkan berikutnya dilanjutkan dari Barru ke Maros," jelas Menhub Budi dalam keterangannya, (28/10/2017).

Lebih lanjut Menhub mengatakan anggaran Pemerintah untuk pembangunan jalur rel kereta api sepanjang 44 km ini sebesar 2 triliun. Dengan detail 1 tahun pertama (2017) Pemerintah menyiapkan 1.4 triliun rupiah dan tahun depan (2018) sebesar 600 miliar rupiah.

Nantinya, 60 km antara Barru ke Maros juga akan dibangun menggunakan APBN melalui mekanisme Surat Berharga Syariah Negara (SBSN). Jadi, total dengan dana APBN sepanjang 104 km antara Palanro-Maros. Sedangkan jalur antara Palanro-Pare-Pare dan Maros-Makassar mengundang investasi swasta melalui dana Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) atau proyek kerja sama swasta dan pemerintah.

"Kita tahu banyak dana yang di butuhkan. APBN tidak cukup untuk meng-cover semua proyek. Oleh karenanya, kita kolaborasi dengan pihak swasta melalui skema KPBU. Kita akan siapkan dokumen tender dalam waktu 3 bulan, atau mungkin bulan Februari kita akan buka tender. Akhir desember 2018 selesai dan kita teruskan dengan proyek KPBU yg kita tender," ucap Menhub.

Menhub menambahkan, pembangunan proyek kereta api ini dimulai untuk mengangkut logistik dari 3 pabrik semen yang ada di Kabupaten Barru. "Memang proyek kereta api ini akan menjadi pelabuhan untuk mengangkut logistik dari 4 pabrik semen yaitu Bosowa, Tonasa, Fajar dan Conch yang ada di Kabupaten Barru. Kita juga bisa mendapat pemasukan dari mengangkut batu bara dan Klinker," tutupnya.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Fauziah Nurul Hidayah

Advertisement

Bagikan Artikel: