Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Perdagangan Perdana, Saham MCAS Naik 685 Poin

Perdagangan Perdana, Saham MCAS Naik 685 Poin Kredit Foto: Gito Adiputro Wiratno
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) pada hari ini (1/11/2017) resmi mencatatkan sahamnya pada papan perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI). Pada debut perdananya, saham perseroan langsung melejit 685 poin ke angka 2.070 atau menembus batas auto rejection atas.?

Hal itu membuat harga saham perseroan berhasil mencapai titik tertingginya pada pembukaan perdagangan. Saham perseroan sendiri hingga saat ini ditransaksikan dengan nilai Rp313,8 juta dengan volume transaksi sebanyak 1.516 lot.

Sebelumnya, M Cash Integrasi melepas 216,98 juta saham atau setara 25% dari modal ditempatkan dan disetor penuh pada saat IPO. Kala itu saham perseroan ditawarkan pada harga Rp1.385 saham.

Direktur Utama PT Kresna Sekuritas Octavianus Budiyanto selaku penjamin pelaksana emisi mengatakan, selama masa penawaran, saham MCAS mengalami kelebihan permintaan sebanyak 10,69 kali. Pooling untuk investor ritel mengalami oversubscribed sebesar 69,5 kali.?

"Alokasinya, investor lokal mendapatkan jatah 62,3% dan investor asing sebanyak 37,7%. Kebanyakan peminat saham ini adalah investor institusi,? katanya di Jakarta, Rabu (1/11/2017).

Lebih lanjut dirinya mengatakan IPO ini sangat dinantikan oleh investor retail yang ingin bergabung dengan investor institusi lokal maupun asing dari Hong Kong, Australia, AS, dan Singapura, dengan anchor investor di antaranya PAG Asia Capital dan Maybank Asset Management.

Sementara itu, Managing Director M Cash Integrasi Jahja Suryandy menambahkan sebanyak 60% dana yang diperoleh dari aksi korporasi ini, akan digunakan untuk modal kerja. Kemudian sekitar 30% akan dialokasikan untuk pembelian mesin dan pengembangan perangkat lunak serta pengembangan infrastruktur IT.

"Sepuluh persen tersisa bakal digunakan untuk pengembangab kompetensi termasuk di dalamnya Sumber Daya Manusia (SDM)," tutupnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Gito Adiputro Wiratno
Editor: Fauziah Nurul Hidayah

Advertisement

Bagikan Artikel: