Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Cegah Ritel Berguguran, Aprindo Minta Subsidi Listrik

Cegah Ritel Berguguran, Aprindo Minta Subsidi Listrik Kredit Foto: Antara/Puspa Perwitasari
Warta Ekonomi, Jakarta -

Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) menilai pemerintah perlu memberikan insentif biaya listrik yang bisa mengurangi beban pengeluaran ritel dan mencegah lebih banyak lagi toko ritel yang tutup di tengah persaingan belanja "online".

Ketua Umum Aprindo Roy Mandey menjelaskan pemakaian listrik menyumbang 35 sampai 40 persen terhadap pengeluaran ritel, sehingga adanya insentif biaya listrik akan memberikan keringanan pada peritel.

"Sangat membantu karena insentif ini memberi keringanan pada kewajiban pembayaran yang saat ini pendapatannya tidak sepada dengan biaya. Cost makin bertambah," kata Roy usai menghadiri penyerahan bantuan modal di Indogrosir, Bekasi, Rabu (1/10/2017_.

Ia menjelaskan biaya listrik ini tentunya akan dibebankan pada biaya komersial sehingga mengakibatkan harga jual barang di toko fisik lebih mahal daripada jalur online.?Menurut dia, pemerintah bisa mengacu pada industri manufaktur yang mendapat subsidi listrik 30 persen jika proses produksi barang dilakukan pada pukul 00.00-06.00 WIB.

Peritel yang saat ini masih tumbuh setelah perlambatan ekonomi perlu diberikan insentif biaya listrik terutama pada jam-jam puncak. Tarif listrik pada jam-jam puncak dinilai terlalu mahal, apalagi jika toko ritel tersebut berlokasi di mal atau pusat perbelanjaan.

"Kalau ritelnya di dalam mal ada biaya pengelolaan yang tentunya menjadi tambahan. Ini yang kita harapkan bagaimana peran pemerintah terhadap keberpihakan ritel modern," ungkapnya.

Ia menambahkan pemerintah perlu mengeluarkan regulasi baru yang berpihak pada ritel modern, seperti revisi Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 112 tentang Penataan dan Pembinaan Pasar Tradisional, Pusat Perbelanjaan dan Toko Modern, yang tengah ditunggu para pelaku ritel modern.

Sejumlah toko ritel seperti 7-Eleven, Matahari di Pasaraya Manggarai dan Blok M, serta Lotus menutup gerai ritel mereka. Selanjutnya pada akhir tahun nanti, giliran Debenhams di Senayan City yang akan menutup gerai

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Advertisement

Bagikan Artikel: