Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bank of England Naikkan Suku Bunga Pertama Kali Sejak 2007

Bank of England Naikkan Suku Bunga Pertama Kali Sejak 2007 Kredit Foto: Commons.wikimedia.org
Warta Ekonomi, Jakarta -

Hampir semua ekonom yang disurvei oleh Reuters memperkirakan BoE (Bank of English) menaikkan suku bunga acuan ke level 0,5 persen yang mereka capai dari Maret 2009 sampai Agustus tahun lalu, ketika mereka dibelah dua menjadi 0,25 persen setelah warga Inggris memilih untuk meninggalkan Uni Eropa.

Pertumbuhan tahunan Inggris berjalan paling lemah dalam empat tahun, namun dengan inflasi yang mencapai tingkat tertinggi lima tahun di 3,0 persen pada bulan September dan tingkat pengangguran di level terendah selama 42 tahun, bank sentral khawatir ekonomi bisa terlalu ?panas?.

"Waktu untuk mulai menaikkan suku bunga dengan sangat hati-hati dari seperempat persen menjadi setengah persen sudah cukup dekat," ungkap mantan wakil gubernur BoE Rachel Lomax.

Kenaikan suku bunga BoE akan mengikuti pola yang ditetapkan oleh Federal Reserve A.S. dan sampai batas tertentu oleh Bank Sentral Eropa, yang mengatakan akan mulai menghitung kembali rencana stimulusnya.

Perekonomian tersebut melaju ke depan, bagaimanapun, dan rencana keberangkatan Inggris dari Uni Eropa pada bulan Maret 2019 membuat masa depannya sulit diprediksi. Sebagian besar ekonom yang disurvei oleh Reuters mengatakan kenaikan suku bunga oleh BoE sekarang akan menjadi sebuah kesalahan.

Mereka mengatakan harus menunggu bukti yang lebih jelas bahwa kenaikan upah akan menjaga inflasi di atas target 2 persen setelah pengaruh penurunan hak pasca-Brexit tahun lalu dalam pound memudar.

"Mungkin akan lebih masuk akal untuk menunggu," kata Seamus Mac Gorain, mantan ekonom BoE yang sekarang menjadi manajer investasi di JP Morgan Asset Management, yang mengendalikan $486 miliar aset pendapatan tetap seperti obligasi pemerintah.

?Menaikkan suku bunga menjadi 0,5 persen tidak akan menggagalkan ekonomi. Tapi kenaikan lebih lanjut mungkin akan merusak,? ujarnya, sebagaimana dikutip dari Reuters, Kamis (2/11/2017).

"Jika akhirnya menjadi kesalahan kebijakan, itu hanya akan terjadi karena mereka membuat perubahan tingkat suku bunga yang lebih besar," pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Hafit Yudi Suprobo
Editor: Hafit Yudi Suprobo

Advertisement

Bagikan Artikel: