Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Memahami Kebutuhan Asuransi Generasi Milenial

Memahami Kebutuhan Asuransi Generasi Milenial Kredit Foto: Agus Aryanto
Warta Ekonomi, Jakarta -

Ary seorang karyawan swasta berusia 33 tahun belakangan merasa kesal karena telepon genggam miliknya sering ditelepon telemarketing perusahaan asuransi. Seperti biasa, sekitar pukul 10.00 WIB saat sedang sibuk dengan pekerjaannya handphonenya berdering.

?Selamat siang bapak, kami dari perusahaan asuransi ada produk yang mungkin bermanfaat bagi bapak, apakah saya bisa menjelaskan sekarang?? sapa seorang perempuan dengan suara lembut di dalam telepon.

?Oh, produk asuransi ya mbak, maaf ya mbak, saya lagi sibuk nih,? jawab Ary dan segera menutup telepon?miliknya.

Begitu seringnya mendapatkan panggilan dari telemarketing yang menawarkan produk asuransi, Ary sudah familiar dengan beberapa suara penelepon, kalimat pembuka yang diucapkan, bahkan beberapa nomor telepon yang sering menghubunginya. Karena merasa teganggu, kadang Ary harus mematikan suara telepon genggamnya.

Tapi Ary bukanlah orang yang sama sekali tidak tertatik dengan produk asuransi. Untuk urusan asuransi dia lebih suka mencari tahu sendiri melalui internet untuk produk asuransi yang sesuai dengan kebutuhannya. Karena itu dia memilih perusahaan asuransi yang memiliki website dengan informasi yang lengkap, halaman simulai, hingga dapat melakukan pengajuan hingga memantau status klaim melalui website.

Orang-orang yang memiliki kebiasaan seperti Ary banyak di luar sana, mereka adalah generasi Y atau lebih dikenal dengan kalangan milenial. Generasi dimana mereka hidup seiring dengan berkembangnya teknologi internet yang menawarkan kemudahan dan kecepatan dalam mendapatkan informasi melalui kecanggihan internet.

Dari berbagai literatur generasi milenial adalah mereka yang berada di usia mulai 15 tahun hingga 34 tahun, mereka lahir antara tahun 1980-an hingga 2000-an. Di Indonesia golongan umur ini mencapai 78 juta jiwa, atau 34% dari total penduduk Indonesia tahun 2017 sebesar 260 juta jiwa. Untuk bidang bisnis apapun, termasuk bisnis asuransi, generasi ini harusnya menjadi kelompok konsumen yang paling menjadi perhatian.

Ketua Komite Tetap Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Bidang Asuransi dan Dana Pensiun, Herris B.Simanjuntak menyebut kelangan milenial selain memiliki awareness yang tinggi terhadap informasi di internet juga lebih trusted society. Artinya golongan ini lebih suka mencari informasi di internet dan lebih percaya dibanding golongan lain yang lebih tua.

Dengan demikian, menurut Herris, untuk menyasar kalangan milenial tidak perlu lagi peran midle man atau orang ketiga yang selama ini menjadi perantara antara perusahaan dengan calon konsumen untuk menjelaskan tentang perusahaan dan produk asuransi. Sebab kalau penjelasan sudah dipahami oleh kalangan milenial ini, penjelasan dari perantara tidak perlu dilakukan lagi.

Layaknya membeli tiket transportasi saat ini orang tidak perlu lagi datang ke loket, tapi cukup melalui aplikasi. Begitu juga dengan produk asuransi, ketika masyarakat butuh, maka mereka akan datang untuk memilih produk yang sesuai dengan kebutuhan dan tidak ragu untuk membelinya.

Maka yang harus dilakukan oleh perusahaan asuransi, lanjut Herris, adalah membuat perusahaan menjadi IT minded. Perusahaan harus menyiapkan teknologi digital agar dapat diakses melalui internet dengan cepat. Selain itu perusahaan asuransi juga dapat bekerja sama dengan perusahaan fintech sebagai perpanjangan tangan dari perusahaan untuk menyampaikan informasi produk dengan lebih mudah.

?Jangan sampai perusahaan terkaget-kaget nantinya, kalau tidak melakukan itu perusahaan akan ketinggalan,? ungkap Herris.

Namun revolusi digital untuk industri asuransi sepertinya sudah dilakukan oleh Asuransi Astra sejak tahun 2015 lalu. Semangat itu membawa perusahaan pada peluncuran Garda Oto Digital pada 10 Oktober 2017 lalu. Melalui gardaoto.com perusahaan memberikan kemudahan kepada calon customer untuk mendapatkan informasi lengkap, pembelian polis asuransi hingga urusan klaim.

Tidak hanya sebatas layanan digital, Garda Oto juga memberikan kemudahan dalam layanan offline seperti memilih lokasi klaim dan penjemputan kendaraan di lokasi yang diinginkan, seperti di rumah, kantor atau tempat lain. Bahkan Garda Oto juga memberikan layanan antar jemput kendaraan menuju bengkel dan customer tetap dapat memantau status perbaikan kendaraan setiap saat.

Di samping meluncurkan Garda Oto Digital, Asuransi Astra juga telah menyempurnakan dua aplikasi mobile yaitu Garda Mobile Otocare v3.0 dan Garda Mobile Medcare v2.0. Penyempurnaan tersebut terlihat dari perubahan utama pada fungsi yang dapat dinikmati pelanggan serta adanya fitur-fitur baru untuk nonpelanggan, khususnya komunitas. Penambahan fitur baru dalam Otocare v3.0 yaitu Friends, Meet Up, Claim Report, Claim Status, Emergency, dan Event untuk Garda Mobile Otocare. Sedangkan fitur-fitur baru dalam Medcare v2.0 yaitu Event, Friends, Meet Up, Challenge, Claim Status, dan Rating Provider.

Lusi Liesdiani, Senior VP Digital Channel Asuransi Astra, mengungkapkan era digitalisasi membuat layanan asuransi umum dapat lebih terintegrasi, menghemat waktu, serta memberikan kenyamanan bagi pelanggan. Melalui inovasi yang dilakukan membuat pelanggan menjadi lebih terbantu dengan realisasi digitalized your peace of mind bagi pelanggan secara nyata.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Agus Aryanto
Editor: Vicky Fadil

Advertisement

Bagikan Artikel: