Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kalah Saingan dari Lyft di AS, Ini Kata Bos Uber...

Kalah Saingan dari Lyft di AS, Ini Kata Bos Uber... Kredit Foto: Reuters/Shannon Stapleton
Warta Ekonomi, Jakarta -

Uber Technologies Inc akan terus kehilangan uang di pasar dalam negerinya setidaknya selama enam bulan kedepan karena saingannya Lyft Inc merupakan tantangan persaingan yang ketat, Chief Executive Dara Khosrowshahi mengatakan pada hari Kamis (9/11/2017) dalam komentar publik pertamanya sejak mengambil pekerjaan teratas di Uber dua bulan lalu.

"AS sangat, sangat kompetitif saat ini antara kami dan Lyft, jadi saya tidak melihat AS sebagai pasar yang sangat menguntungkan untuk enam bulan ke depan," ungkap Khosrowshahi, yang membuat komentar di konferensi New York Times DealBook di New York, yang juga dialirkan secara online.

Seorang juru bicara mengkonfirmasi bahwa Uber akan menjadi tidak menguntungkan secara keseluruhan, meskipun beberapa kota mungkin akan mencapai titik impas.

Khosrowshahi didorong untuk memimpi Uber pada bulan Agustus setelah memimpin situs pemesanan travel Expedia Inc selama 12 tahun dan diperkirakan akan membawa pendekatan yang lebih halus dari pendahulunya, Travis Kalanick. Pada hari Kamis, dirinya menggambarkan kemajuan dalam pembicaraan dengan regulator di London, yang pada bulan September menolak untuk memperbarui lisensi operasi Uber.

Uber sering mengatakan bahwa kerugiannya yang berat diperlukan untuk membangun dirinya di pasar baru. Namun, kurangnya keuntungan di pasar dalam negeri, di mana telah beroperasi selama delapan tahun dan di tempat lainnya seperti Asia Tenggara, menimbulkan pertanyaan tentang model bisnis perusahaan yang sangat bergantung pada subsidi bagi mitra mereka agar harga tetap rendah dengan menggunakan miliaran dolar dari modal ventura perusahaan yang telah meningkat.

Komentar Khosrowshahi juga merupakan bukti pertumbuhan Lyft. Layanan naik yang lebih kecil, yang dimulai pada tahun 2012 dan hanya beroperasi di Amerika Serikat, telah berkembang ke lebih dari 350 kota di 41 negara bagian tahun ini dan bulan lalu mengumpulkan $1 miliar dalam putaran pembiayaan yang dipimpin oleh Alphabet Inc.

?Untuk periode yang singkat tahun lalu, Uber menguntungkan di Amerika Serikat dan Kanada,? tutur perusahaan itu, sebagaimana dikutip dari Reuters, Jumat (10/11/2017).

Khosrowshahi menggarisbawahi tantangan di Asia Tenggara, di mana Uber harus menghabiskan banyak uang untuk bersaing dengan layanan perjalanan lokal Ola and Grab.

"Ekonomi pasar itu bukan yang kita inginkan," ujar Khosrowshahi.

"Saya pikir itu terlalu dikapitalisasi pada saat ini. Kita masuk, dan kita mencondongkan tubuh ke depan. Tapi saya tidak optimis pasar akan menguntungkan dalam waktu dekat," imbuhnya.

Tapi dirinya menolak prospek konsolidasi lebih lanjut yang serupa dengan kesepakatan penggabungan yang dipukul Uber dengan pesaing di China dan Rusia.

Di Inggris dan Brasil, prospek cerah. Khosrowshahi mengatakan bahwa dirinya mengadakan pembicaraan produktif dengan regulator London, yang menganggap Uber "tidak layak" untuk menjalankan layanan taksi di kota tersebut, di mana Uber memiliki sekitar 40.000 pengemudi.

"Kami bersalah karena tidak berkomunikasi," tuturnya.

"Saya pikir kita pada umumnya belum dewasa dalam bagaimana kita menangani para regulator," pungkasnya.

Dirinya menambahkan bahwa staf Uber bekerja untuk mengakomodasi "permintaan yang masuk akal" dari Transport for London, badan pengatur taksi.

Khosrowshahi juga optimis tentang Brasil, di mana Uber telah bergabung dengan perusahaan jasa transportasi lainnya untuk memblokir peraturan. Senat minggu lalu memilih untuk memo bagian dari sebuah RUU, sekarang diambil oleh DPR yang akan secara efektif mengubah perusahaan menjadi layanan taksi reguler.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Hafit Yudi Suprobo
Editor: Hafit Yudi Suprobo

Advertisement

Bagikan Artikel: