Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

BI Klaim Ekonomi Kuartal III 2017 Bagian dari Pemulihan

BI Klaim Ekonomi Kuartal III 2017 Bagian dari Pemulihan Kredit Foto: Fajar Sulaiman
Warta Ekonomi, Surabaya -

Bank Indonesia (BI) mengklaim pertumbuhan ekonomi III 2017 yang sebesar 5,06% merupakan bagian dari pemulihan kondisi perekonomian Indonesia. Adapun angka tersebut masih jauh dari perkiraan BI yang sebesar 5,17%.

"Kalau seandainya pemerintah targetkan 5,4% (tahun 2017) itu sejalan. Jadi, kondisi kuartal III 2017 adalah bagian pemulihan ekonomi Indonesia menuju ekonomi yang lebih baik," ujar Gubernur BI Agus Martowardojo di Surabaya, Jawa Timur, seperti dikutip pada Jumat (10/11/2017).

Dirinya mengakui pertumbuhan konsumsi rumah tangga masih terbilang rendah di kuartal III 2017. Oleh sebab itu, ke depan konsumsi rumah tangga akan menjadi perhatian bank sentral.?

Untuk diketahui, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan konsumsi rumah tangga di kuartal III 2017 hanya sebesar 4,93%, lebih rendah dibandingkan periode yang sama di tahun lalu sebesar 5,01%. Meski demikian, konsumsi rumah tangga merupakan kontribusi terbesar terhadap pertumbuhan ekonomi kuartal III 2017, yakni dengan menyumbangkan 2,65% dari total pertumbuhan ekonomi yang sebesar 5,06%.

"Investasi, ekspor, menunjukan kondisi yang baik. Yang memang kita perlu perhatikan konsumsi rumah tangga. Kita lihat juga ada inventory lain-lain yang perlu diperdalam," ucap Agus.

Untuk mendorong konsumsi dari sisi moneter, dia mengklaim, pihaknya telah memberikan stimulus melalui penurunan suku bunga acuan BI 7day Reverse Repo Rate menjadi 4,25% selama dua bulan berturut-turut pada Agustus dan September 2017.

"Itu akan membantu tumbuhnya ekonomi karena dengan bisa dilakukan penyesuaian, ada transmisi daripada kebijakan berupa bunga atau saluran kredit itu akan membawa prospek lebih baik pada ekonomi Indonesia," pungkasnya.

Oleh karena itu, Agus masih percaya bahwa pertumbuhan ekonomi sebesar 5,4% dapat dicapai tahun ini, sejalan dengan target pemerintah. Pasalnya, penurunan suku bunga acuan ini dapat menurunkan suku bunga perbankan, meningkatkan permintaaan kredit yang pada akhirnya mampu mendorong pertumbuhan ekonomi.

"Kami confident dengan ekonomi Indonesia. Dan pesan confident itu yang ingin kami sampaikan. Kita perlu bersama-sama berupaya untuk lakukan kegiatan ekonomi dan mencapai pertumbuhan ekonomi yang lebih baik. Kalau seandainya pemerintah targetkan 5,4% itu sejalan," tutupnya.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Fauziah Nurul Hidayah

Advertisement

Bagikan Artikel: