Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Harga Kebutuhan Pokok di Sukabumi Stabil

Harga Kebutuhan Pokok di Sukabumi Stabil Kredit Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay
Warta Ekonomi, Sukabumi -

Harga kebutuhan pokok di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat stabil karena lancarnya pasokan sehingga persediaan mencukupi hingga beberapa bulan sesuai kebutuhan masyarakat.

"Dari pantauan kami di pasar tradisional harga beras dan barang strategis lainnya stabil serta tidak ada yang harganya naik," kata Kepala Dinas Koperasi, UKM dan Perdagangan Kabupaten Sukabumi Asep Japar di Sukabumi, Minggu (12/11/2017).

Dari hasil pendataan yang dilakukan pihaknya untuk harga beras jenis IR 64 kw II di Pasar Cisaat Rp11 ribu/kg, Pasar Cibadak Rp10 ribu/kg, Pasar Parungkuda Rp8.500/kg, Pasar Cicurug Rp10.500/kg, Pasar Palabuhanratu Rp9 ribu/kg, Pasar Sukaraja Rp9.800/kg, Pasar Surade Rp9 ribu/kg, dan Pasar Sagaranten Rp9.500/kg.

Menurutnya, adanya perbedaan harga beras di setiap pasar tradisional karena dipengaruhi jarak lokasi pasar dari daerah pemasok sehingga jika semakin dekat jaraknya maka harga murah dan sebaliknya.

Sementara itu untuk beras jenis IR 64 kw I Pasar Cisaat menjual dengan harga Rp12 ribu/kg, Pasar Cibadak Rp12.500/kg, Pasar Parungkuda Rp12 ribu/kg, Pasar Cicurug Rp12.500/kg, Pasar Palabuhanratu Rp12.500 ribu/kg, Pasar Sukaraja Rp12.500/kg, Pasar Surade Rp12 ribu/kg, dan di Pasar Sagaranten Rp12 ribu/kg.

Kemudian untuk minyak goreng harganya tetap stabil yang harganya rata-rataRp11.500 hingga Rp12 ribu setiap kilogramnya. Dan untuk komoditas lainnya harganya masih normal.

"Kami meyakini untuk harga pangan khususnya beras akan stabil hingga akhir tahun, bahkan tidak menutup kemungkinan harganya malah turun karena di musim penghujan ini biasa petani Kabupaten Sukabumi serentak menanap padi," tambahnya.

Asep mengatakan untuk beras biasanya dipasok dari berbagai kecamatan di Kabupaten Sukabumi, sementara untuk komoditas lainnya ada yang dari Bandung, Jakarta dan beberapa daerah penghasil lainnya di Pulau Jawa. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Fajar Sulaiman

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: